Pengamat IDD, Bambang Ariyanto: Saatnya PDI Perjuangan Jadi Oposisi

- Jurnalis

Jumat, 16 Februari 2024 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat IDD: Bambang Arianto

Pengamat IDD: Bambang Arianto

BERITA JAKARTA – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto, menilai PDI Perjuangan (PDIP) saatnya untuk kembali menjadi partai oposisi dalam politik Indonesia.

“PDI-P selama ini dikenal sebagai partai kader yang memiliki basis massa terkuat di Indonesia,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Jumat (16/2/2024).

Apalagi, lanjut Bambang, dalam sejarah politik Indonesia PDI-P kerap aktif mengkritisi berbagai kebijakan Pemerintah yang berkuasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Tapi melihat kondisi politik saat ini sangat masuk akal bila PDI-P menjadi partai oposisi agar dapat mengembalikan kepercayaan public,” ulasnya.

Baca Juga :  Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025

Dengan catatan, oposisi yang dibangun harus konsisten. Artinya oposisi yang dibantun kemudian tidak mandul hanya karena ditawari kekuasan seperti partai-partai politik selama ini.

“Dengan kata lain, kedepan PDI-P harus tegas menolak tawaran berkoalisi dengan kubu Prabowo-Gibran,” ujarnya.

Bila dilihat dari perolehan suara berbasis Quick Count sudah dipastikan PDI-P akan menguasai Parlemen.

“Tentu hal ini, sangat menguntungkan bisa kemudian PDI-P mengambil jarak dengan pemerintahan yang akan dilantik kemudian,” imbuhnya.

“Pesan saya PDI-P harus tampil progresif untuk mengkritisi setiap kebijakan-kebijakan yang tidak pro rakyat,” tambahnya.

Baca Juga :  Prof. Asep Mulyana Resmi Jabat Ketum Persaja Periode 2025-2027

Konsep lain dari oposisi itu adalah menawarkan berbagai gagasan konstruktif bagi kemajuan bangsa dan bukan justru mencari celah untuk menjatuhkan suatu rezim pemerintahan.

Kebermanfatan dari menjadi oposisi akan membuat PDI-P ikut memperkuat pelembagaan demokrasi dan tentunya pelembagaan partai politik.

“Ingat party id di Indonesia itu sangat lemah, dikarenakan ketidakkonsistenan partai politik di Indonesia dalam barisan oposisi,” tuturnya.

Oleh sebab itu, publik saat ini sangat menantikan apakah PDI-P siap kembali menjadi partai oposisi.

“Sehingga kedepan bisa menegaskan bahwa PDI-P itu benar-benar partainya wong cilik,” pungkas Bambang. (Indra)

Berita Terkait

Tahun 2025 Momentum Prabowo-Gibran Hukum Menjadi Penglima
Mantan Ketua PN Jakarta Pusat Ditangkap Penyidik Kejagung
Cegah Tuntutan Pidana “Ringan”, Jampidum Kejagung Pantau Sidang
Panggil Jaksa Agung, JNW Apresiasi Respon Cepat Presiden Prabowo
Rakernas 2025, Momentum Jaksa Agung Benahi Tuntutan Hukum Koruptor
Prof. Asep Mulyana Resmi Jabat Ketum Persaja Periode 2025-2027
Akrobatik Oknum Petinggi Kejagung Diduga “Sulap” Dana Proyek Intelijen
Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025
Berita ini 79 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 15:20 WIB

Tahun 2025 Momentum Prabowo-Gibran Hukum Menjadi Penglima

Selasa, 14 Januari 2025 - 21:35 WIB

Cegah Tuntutan Pidana “Ringan”, Jampidum Kejagung Pantau Sidang

Selasa, 14 Januari 2025 - 16:33 WIB

Panggil Jaksa Agung, JNW Apresiasi Respon Cepat Presiden Prabowo

Selasa, 14 Januari 2025 - 14:22 WIB

Rakernas 2025, Momentum Jaksa Agung Benahi Tuntutan Hukum Koruptor

Selasa, 14 Januari 2025 - 14:08 WIB

Prof. Asep Mulyana Resmi Jabat Ketum Persaja Periode 2025-2027

Berita Terbaru

Foto: Alexius Tantrajaya, SH, M.Hum

Berita Utama

Tahun 2025 Momentum Prabowo-Gibran Hukum Menjadi Penglima

Rabu, 15 Jan 2025 - 15:20 WIB

Foto: Nanang Irawan alias Gimbal (Pelaku)

Peristiwa

Polisi Tangkap Pembunuh Sandi Permana di Karawang Jawa Barat

Rabu, 15 Jan 2025 - 14:40 WIB

Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar

Hukum

Kejagung Usut Dugaan Keterlibatan Panitera PN Surabaya

Rabu, 15 Jan 2025 - 13:04 WIB