BERITA BEKASI – Ternyata banyak Laporan Polisi (LP) dugaan penipuan dan penggelapan yang dilakukan HW selaku pemilik PT. Witan Presisi Indonesia (WPI) yang beralamat di Kawasan Jababeka, Cikarang, Kabupaten Bekasi yang dinilai berjalan lambat.
“Jumlahnya berapa kurang tahu, tapi yang jelas lebih dari 3 LP di Polres Metro Kabupaten Bekasi. Untuk LP dari PT. Rajawali dilaporkan Selasa 8 Agustus 2023. Infonya Rabu kemaren HRD PT. WPI, sudah diperiksa,” kata HR kepada Matafakta.com, Selasa (5/9/2023).
Laporan PT. Rajawali, lanjut HR, berbarengan dengan PT. Agra, karena duduk kasusnya sama, terkait perjanjian kerjasama soal dana talangan gaji para pekerja PT. WPI yang modal dan janji fee-nya sampai sekarang belum dibayarkan HW dengan berbagai alasan selaku pemilik PT. WPI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Dalam keterangan atau kesaksian serta bukti, PT. Rajawali dan PT. Agra ini saling menguatkan dugaan modus penipuan yang dilakukan HW selaku pemilik PT. WPI. Dibulan yang sama keduanya memberikan dana talangan gaji dengan jumlah perkeja yang sama,” jelasnya.
Namun bedanya, lanjut HR, PT. Agra langsung mengirim kerekening pribadi masing-masing pekerja PT. WPI. Sementara PT. Rajawali mengirim kerekening PT. WPI. Begitu juga yang dialami beberapa PT lainnya dengan jumlah pekerja yang sama.
“Menang banyak HW selaku pemilik PT. WPI. Sebab, dari produksinya dapat keuntungan sementara gaji pekerjanya Perusahaan orang lain yang bayar. Bahkan HW dapat modal dengan alasan kerjasama dana talangan gaji dengan beberapa Perusahaan lainnya yang menjadi korban,” ungkapnya.
Untuk itu, HR meminta Polres Metro Kabupaten Bekasi serius menangani beberapa laporan polisi, terkait dugaan penipuan dan penggelapan HW selaku pemilik PT. WPI. Sebab, dari bukti-bukti yang ada kuat dugaan modus penipuan yang dilakukan pemilik PT. WPI.
“Kalau PT. Trilogi laporan polisinya sejak bulan Februari juga ngak jalan-jalan. Khwatir bakal banyak korban penipuan. Ini aja sudah ada 30 Perusahaan yang diduga tertipu dan kalau ditotal kerugiannya ada Rp50 miliar lebih,” pungkas HR. (Indra)