Kejagung Kembali Didesak Tetapkan Johannes Rettob Tersangka Dugaan Korupsi

- Jurnalis

Kamis, 3 November 2022 - 07:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aksi Jaringan MahasiswaPapua

Aksi Jaringan MahasiswaPapua

BERITA JAKARTA – Untuk kedua kalinya ratusan massa dari Jaringan Mahasiswa Papua dan Masyarakat Papua Anti Korupsi se-Jabodetabek menggelar aksi damai jdi depan gerbang utama Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) RI, Kawasan Kebayoran Baru, Rabu (2/11/2022).

Aksi jilid 2 tersebut kembali meminta Kejagung untuk menindaklanjuti kasus korupsi pengadaan dan operasional Helikopter serta pesawat jenis Cesna milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika yang diduga dilakukan eks Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan yang kini menjabat sebagai Plt Bupati Mimika, Johannes Rettob.

Para pengunjuk rasa meminta Kejagung sebagai institusi hukum tertinggi, mendesak Kajati Papua untuk segera menetapkan Plt Bupati Mimika Johannes Rettob sebagai tersangka. Karena alat bukti, saksi serta kerugian negara sebesar sebesar Rp79 miliar, sudah ada dalam kasus yang telah merugikan keuangan negara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Kami punya alat bukti yang jelas dan valid. Tapi sejauh ini baik Kejari maupun Kejati Papua belum memberikan tanggapan. Ini aksi kami jilid 2. Kedepan kalau tidak dituruti tuntutan kami dan kami akan turun lagi yang lebih besar,” ujar perwakilan aksi, Benny.

Michael Himan, selaku kuasa hukum Jaringan Mahasiswa Papua dan Masyarakat Papua Anti Korupsi se-Jabodetabek juga mendesak Kejagung untuk menindaklanjuti kasus yang berhenti di tingkat Kajati Papua itu.

Baca Juga :  Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP

“Kami kuasa hukum tim pendamping mahasiswa Timika saat ini berada di Kejaksaan Agung untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan. Bahwa tuntutan kami sudah jelas, Kejaksaan Agung segera menindaklanjuti kasus yang saat ini terhenti di Kejati Papua,” kata Michael Himan.

“Yang mana kasus ini sudah jelas dan terang benderang yang terjadi tahun 2015 dilakukan oleh Johannes Rettob yang saat itu ia menjabat sebagai Kadis Perhubungan Mimika yang kini menjabat sebagai Plt Bupati Mimika,” lanjutnya.

Michael Himan juga menuntut Kejagung agar tidak tebang pilih dalam menindaklanjuti kasus korupsi di tanah Papua.

“Saya tekankan disini bahwa kasus lain di Papua itu cepat ditangani sampai menetapkan sebagai tersangka. Tetapi di kasus ini dari 2015 sampai 2022 belum juga ditetapkan sebagai tersangka. Sehingga kami orang asli Papua sangat marah dengan adanya tebang pilih penyelesaian perkara di Kejagung,” imbuh Michael.

“Kami melihat kasus hukum lain di Papua seperti Lukas Enembe itu cepat ditindaklanjuti. Jadi kalau hukum dipermainkan seperti ini lebih baik orang Papua merdeka saja,” sambungnya.

Selain itu, Michael juga menyampaikan fakta baru terkait aksi Plt Bupati Mimika Johannes Rettob yang diduganya melakukan aksi menghilangkan alat bukti, yakni dengan memecat 3 orang eselon 2 yang menjadi saksi kasus ini.

Baca Juga :  Sidang Korupsi DJKA Muncul Galangan Dana Dukungan Pilpres 2019   

“Untuk menghilangkan alat bukti, Plt Bupati Mimika Johannes Rettop memecat secara sepihak 3 orang eselon 2. Itu artinya menghilangkan alat bukti dalam kasus ini. Kami juga meminta Kejagung menetapkan tersangka kepada Johannes Rettob,” tandas Michael.

Terpisah, Kabid Hubungan Antar Lembaga (Hubaga) Kejagung RI, Stanley Bukara yang menerima perwakilan pengunjuk rasa untuk beraudiensi mengatakan, jika kasus ini bisa segera ditingkatkan.

“Saya baru mendapatkan informasi minggu lalu. Kami sudah berkoordinasi dengan tim khusus. Jadi sabar saja. Disana juga sedang memonitor. Mudah-mudahan dalam waktu dekat kasus ini bisa ditingkatkan. Percayakan saja ke Kejagung,” ujar Stanley Bukara.

Saat didesak kepastian hukum kasus ini, Stanley Bukara mengatakan, bahwa kasus ini akan segera disampaikan ke Kejagung, Burhanuddin.

“Yang memonitor Kejati sana dan juga sudah dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan apalagi ini terjadi tahun 2015. Kami tidak tahu kendala-kendala disana. Mungkin salah satu kendala itu lokasi yang jauh,” ucapnya.

“Kalau bapak-bapak menanyakan kepastian, bapak-bapak bisa menilai sendiri bagaimana kinerja kami. Jadi sabar saja dan butuh waktu. Tapi nanti akan kami sampaikan kepada pimpinan kita. Seperti apa nanti, bisa lebih cepatlah penanganannya di Kejati Papua sana,” pungkasnya. (Dewi)

Berita Terkait

Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM
Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda
Satgas SIRI Kejagung Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Kalsel
Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana
Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka
Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP
LQ Indonesia Law Firm Kawal Babak Baru Kasus Robot Trading Net-89
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:18 WIB

Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:42 WIB

Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:36 WIB

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Senin, 20 Januari 2025 - 22:56 WIB

Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar

Senin, 20 Januari 2025 - 22:48 WIB

Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka

Berita Terbaru

Foto: Kantor Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Seputar Bekasi

JNW Soroti Kades Serang 4 Tahun Jabat Dengan SK Batalan PTUN  

Selasa, 21 Jan 2025 - 20:57 WIB

Para Tersangka Kasus Imfor Gula

Berita Utama

Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM

Selasa, 21 Jan 2025 - 20:18 WIB

Foto: Ketua KUD Tani Jaya, H. Hery

Seputar Bekasi

Soal Bangunan, Ketua KUD Tani Jaya Bakal Tempuh Langkah Hukum

Selasa, 21 Jan 2025 - 18:10 WIB

Suasana Persidangan

Berita Utama

Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:42 WIB

Foto: Kantor Desa Sumberjaya & Program Pemanfaatan Lahan Kosong

Seputar Bekasi

Kasus Dugaan Korupsi APBDes Desa Sumberjaya Tambun Selatan Bergulir

Selasa, 21 Jan 2025 - 13:04 WIB