BERITA PONOROGO – Langkah sigap ditunjukkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo, Jawa Timur, usai ramainya pemberitaan nasib Mbah Ponirah (90) yang hidup seorang diri.
Melalui Wakil Bupati Ponorogo, Hj. Lisdyarita mengunjungi Mbah Ponirah warga Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman yang hidup sebatangkara yang sempat viral, karena hidup di tengah tumpukan sampah.
Kehadiran Bunda Rita sapaan akrab Hj. Lisdyarita didampingi Kepala Dinas Sosial P3A, Gulang Winarno, Forkopimka, Kepala Desa Sumoroto Supriyanto dan tokoh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setibanya di lokasi, Bunda Rita tampak menghampiri Mbah Ponirah yang duduk diteras rumahnya bersama dengan Untung keponakannya.
Terlihat, mereka berbincang tentang keseharian Mbah Ponirah. Sesekali tangan Bunda Rita memijat jemari Mbah Ponirah yang dulunya bekerja sebagai tukang pijat. Namun, sejak 10 tahun lalu, karena usianya sudah renta, dia pun tidak memijat lagi.
Pada kesempatan tersebut, Bunda Rita menyampaikan bahwa Pemkab Ponorogo ingin memastikan keadaan Mbah Ponirah.
“Kehadiran kami kesini untuk memastikan keadaan Mbah Ponirah. Alhamdulillah untuk PKH, BPNT dan KIS sudah tercover semua,” tutur Bunda Rita belum lama ini.
Tidak hanya memberikan bantuan, Bunda Rita juga meninjau rumah Mbah Ponirah, termasuk melihat kandang di belakang rumah yang terbakar berserta hewan ternaknya beberapa waktu silam.
Untuk itu, Bunda Rita membujuk Mbah Ponirah agar rumahnya bersedia untuk diperbaiki, sehingga layak untuk ditempati.
Berdasarkan cerita dan pengakuan dari warga sekitar, Mbah Ponirah selama ini tidak berkenan rumahnya diperbaiki maupun dibersihkan oleh warga.
“Saya berterima kasih kepada masyarakat, Pak RT, Mbah Lurah, Forkopimka dan juga Dinsos yang telah membantu merawat Mbah Ponirah. Prinsipnya kita sudah tahu kondisinya, nanti sareng-sareng kita bantu benahi rumah Mbah Ponirah agar lebih layak lagi,” tambahnya.
Menurutnya, kebutuhan keseharian Mbah Ponirah saat ini adalah dari hasil tanah dan sawahnya seluas kurang lebih 1.200 meter persegi yang digarap oleh keponakannya Untung. Selain itu juga dari kepedulian warga sekitar.
“Mbah Ponirah mempunyai asset berupa sawah yang saat ini dikerjakan oleh Pak Untung. Itu untuk kebutuhan makan sehari-hari Mbah Ponirah. Selain itu dari tetangga juga ada,” ungkapnya.
Dia juga menyampaikan bahwa Mbah Ponirah selama ini menolak jika rumahnya mau diperbaiki tanpa diketahui alasannya.
“Tapi, setelah dibujuk Bu Wabup sepertinya berkenan untuk diperbaiki. Insyaallah saya bersama Pak RT, masyarakat dan Dinsos secepatnya akan memperbaiki rumahnya,” pungkasnya. (Muh Nurcholis)