BERITA JAKARTA – Dewan Pimpinan Cabang Asosiasi Advokat Indonesia (AAI) se-Indonesia berencana akan menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) AAI.
Aksi itu dilakukan para pemilik suara menyusul atas sikap yang diduga “jumawa” Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AAI yang tidak merespons surat 21 Ketua DPC AAI se-Indonesia, terkait pemilihan lokasi penyelenggaraan Munas pada Juni mendatang di Makassar Sulawesi Selatan.
“Kami wajib menyikapi keadaan saat ini karena ada yang mendeklarasikan diri, Ketua DPP akan menyelenggarakan Munas tapi lokasinya selalu berubah-ubah,” kata Ketua DPC Kabupaten Bogor, Sondang Tarida Tampubolon di Ball Room Grand Sahid Hotel Jakarta Pusat, Rabu (1/6/22).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, sambung Sondang, surat dari para Ketua DPC tidak diindahkan, sehingga kami berkumpul disini untuk berdiskusi guna menentukan arah kebijakan organisasi profesi.
Menurut Sondang, para Ketua DPC AAI se-Indonesia terpaksa melakukan hal ini, lantaran Ketua DPP AAI enggan membuka diri untuk berdiskusi maupun membalas surat-surat sejumlah Ketua DPC AAI.
“Sehingga kami tidak melibatkan Ketua DPP karena tidak mengindahkan surat-surat dari kami ini. Padahal kekuasaan tertinggi ada pada anggota yang ada di cabang. Bearti surat-surat kami ini sudah tidak dianggap oleh DPP,” kata Sondang menjelaskan.
Senada dengan Sondang, Ketua DPC Bandung Wenda Aluwi menjelaskan bahwa pertemuan yang diinisiasi para Ketua DPC AAI se-Indonesia ingin menyatakan sikap mengenai waktu dan tempat pelaksanaan Munas AAI.
“Harapan kami dari DPC Bandung menginginkan tempat Munas yang terjangkau. Tetapi karena saat itu pandemi corona memang sedang menganas, kami sangat memahaminya sehingga surat izin keramaian tidak kunjung diterbitkan oleh pihak pemangku kebijakan,” tutur Wenda.
Akan tetapi sambungnya, perpindahan pelaksanaan Munas dari semula di Kota Bandung beralih ke Kota Makassar Sulawesi Selatan yang diputuskan DPP AAI. Membuat Ketua dan anggota DPC Bandung merasa keberatan, sebab anggota DPC AAI Bandung berjumlah 400 anggota.
“Karena sebelumnya para Ketua DPC yang saat ini berkumpul sudah bersurat ke DPP dan menyatakan keberatan mengenai tempat pelaksanaan Munas, tetapi hingga saat ini tidak ada tanggapan,” sesal Wenda.
Sementara itu bakal calon Ketua Umum AAI, Ranto Simanjuntak, dirinya belum mengetahui mengenai keputusan bersama para Ketua DPC AAI mengenai lokasi Munas apakah tetap di Kota Makassar atau menyatakan sikap yang berbeda.
“Saya tidak tau mengenai keputusan para Ketua DPC apakah lokasi Munas tetap di Kota Makassar atau mereka akan menyatakan sikap yang berbeda. Saya tidak tau,” pungkas dia. (Sofyan)