BERITA BEKASI – Meski belum mengantongi izin resmi pengurukan proyek tanpa plang RS Stikes Ananda yang berlokasi diwilayah RW02, tepatnya persis di depan pintu Gerbang Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih terus beroperasi.
Sebelumnya, Lurah Kebalen, Firman Arief Sembada mengaku, tidak pernah mengetahui adanya rencana proyek atau pembangunan dilokasi yang dimaksud “Cut and Field”, termasuk perihal perizinan proyek yang sempat menjadi persoalan karena bercecernya angkutan tanah pengurukan disepanjang Jalan Raya Babelan.
“Terakhir yang saya tahu katanya lokasi tersebut dibebaskan pihak Stikes yang sekarang lagi dikerjakan masih dalam tahap pengurukan. Untuk bangun apa saya juga sampai sekarang ngak tahu,” terang Firman, Minggu (30/1/2022) lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Meski begitu, hingga kini proyek pengurukan dilokasi RS Stikes Ananda yang cukup luas itu, masih berjalan tanpa hambatan dan halangan atau tegoran tegas dari dinas – dinas terkait Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menanggapi hal tersebut, salah seorang warga, Indra Sukma yang juga CEO Ekspres Media Group mengatakan, diwilayah Kabupaten Bekasi khususnya Babelan sudah tidak aneh kalau ada proyek pembangunan tanpa plang meski lokasinya berada dipinggir jalan.
“Disini biasa biar proyeknya ada dipinggir jalan juga ngak sungkan tanpa plang keterangan entah apa yang bakal dibangun disitu. Apalagi, proyek sebesar itu infonya punya RS Stikes Ananda,” ujarnya.
Dia pun menyakini, bahwa proyek milik RS Stikes Ananda tersebut belum mengantongi izin secara resmi, sehingga kalaupun mereka memasang plang informasi apa yang akan mereka berikan kepada masyarakat.
“Sebelumnyakan sempat disoal LSM dan Ormas setempat akibat tanah pengurukannya berceceran. Tapi kalau mengenai izin ngak tahu gimana kelanjutannya. Ya, kalau ditanya pastilah klasik izin lagi proses,” sindirnya.
Dia pun berharap, ada ketegasan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui dinas – dinas terkait untuk menegakkan aturan, sehingga tidak menjadi contoh yang buruk kedepan bagi masyarakat lainnya.
“Mana sampai sekarang juga meski tanpa plang proyek masih terus berjalan. Saya pernah temui mobil pengurukan pagi saat masyarakat berangkat kerja masih beroperasi. Bahkan saya juga pernah temui damtruck kalau parkir berderet di Jalan Gerbang depan Perumahan. Sangat menganggu,” pungkasnya. (Hasrul)