BERITA BEKASI – Mewujudkan Desa digital adalah satu impian. President University, sebagai Perguruan Tinggi Swasta Nasional yang bertaraf internasional yang berlokasi di Cikarang Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ini, mempunyai impian yang sangat menarik dan luar biasa.
Setelah sebelumnya berhasil mewujudkan program internet Desa dengan membangun jaringan internet khusus di beberapa titik utama di Desa yang saat ini telah dimanfaatkan secara gratis oleh warga, kini President University kembali hadir di Desa Karangraharja dengan melakukan pelatihan-pelatihan terkait internet positif untuk warga Desa Karangraharja.
Ronny Juwono, S.Pd. MT, selaku Kepala Program Studi Sistem Informasi yang turut hadir dalam acara tersebut mengungkapkan bahwa ini adalah permulaan. Ia mempunyai beberapa program yang diantaranya adalah program kerjasama dengan Kominfo tentang Literasi Digital Nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam program itu, Fakultas Komputer President University hadir sebagai pembicara dalam berbagai kegiatan pelatihan. Untuk itu, dirinya berharap agar nantinya warga Desa Karangraharja bisa mendapatkan pelatihan-pelatihan secara gratis dan bersertifikat dari negara.
Dia juga mengungkapkan bahwa Desa digital bukan berarti kemudian desanya menjadi virtual. Akan tetapi Desa digital yang dimaksudkan adalah bagaimana agar masyarakat Desa tersebut memiliki kemampuan dan memahami dunia digital, juga mampu memilah dan memilih informasi dengan baik.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Program Digitalisai Desa Fakultas Komputer President University, Abdul Ghofir, S.Kom. M. Kom yang juga hadir sebagai pembicara mengatakan bahwa internet bukanlah sesuatu yang asing buat kita. Setiap orang telah menggunakannya, tanpa ada batasan usia.
Namun, sambung Ghofir, bagaimana cara memanfaat internet dengan baik untuk masa depan itu yang masih kurang dipahami. Banyak yang menggunakan internet karena memang kebetulan mempunyai handphone.
“Lalu menggunakan facebook, twitter atau sosial media lain yang karena keterbatasan pengetahuan akhirnya hanya digunakan untuk main-main, untuk iseng, hingga untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak baik dan tidak disadari ternyata merugikan dirinya,” tandas Ghofir.
Sementara itu, Dr. Cutifa Safitri yang juga hadir sebagai pembicara utama menyampaikan pentingnya keamanan digital. Hal yang sangat jarang orang mengerti dan mengetahui, akan tetapi dampaknya bisa berakibat fatal.
Dalam kesempatan itu, dia memaparkan beberapa contoh kasus di sosial media yang awalnya hanya berupa kelalain sepele namun berakibat pada kriminalitas hingga menghilangkan nyawa orang lain.
Selain tentang internet dan keamanan dalam bersosial media, disajikan pula beberapa materi penting lain yang dapat meningkatkan skill warga Desa Karangraharja dalam penggunaan internet. Antara lain adalah bagaimana internet bisa digunakan untuk berkolaborasi dalam menyelesaikan pekerjaan pekerjaan kantor, sekolah dan lain-lain.
Rosalina, S. Kom, M. Kom yang hadir sebagai pembicara berikutnya, memperagakan bagaimana penggunaan aplikasi koloborasi dalam internet.
Sebagai pembicara pamungkas, Genta Sahuri, S.Kom, M. Kom berhasil menggugah imajenasi peserta. Dia memaparkan bagaimana penggunaan tools untuk mengetahui apakah sebuah informasi itu benar atau bohong alias hoax.
“Inilah hal yang juga tak kalah penting. Karena hadirnya internet, bisa berdampak positif maupun negatif. Banyak berita hoax tersebar di aplikasi-apliasi sosial media yang jika dibiarkan akan berbahaya bagi kehidupan kita,” pungkasnya. (Usan)