Jadi ABK, Ini Cerita Edi Ginanjar Warga Desa Karangraharja Bekasi

- Jurnalis

Minggu, 17 Oktober 2021 - 19:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ABK Edi Ginanjar

ABK Edi Ginanjar

BERITA BEKASI – Sejago apapun kamu di daratan, jangan sampai kamu hidup di tengah lautan. Hal itu, dikatakan Edi Ginanjar (46) warga Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara yang pertama kali menjadi Anak Buah Kapal (ABK) KM Cakrawala 3 wilayah Timur, Maroke.

Demi hidup keluarga, dirinya nekat melawan ombak, baday, cuaca ekstrim di wilayah timur, bersama 28 ABK lainya memancing ikan cumi dilaut Aru di Dobo.

Diceritakan Edi, awal berangkat ke wilyah timur dari Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Timur, menggunakan kapal pencari cumi KM Cakrawala 3, dengan membawa ABK 30 orang dengan dua orang Kapten dan Wakil kapal KM Cakrawala 3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Perjalanan ke Maroke wilayah timur 21 hari, waktu itu angin barat. Sampai disana, saya baru pertama kali dan dilaut itu bagaikan penjara ditengah lautan,” tutur Edi saat berbincang dengan Matafakta.com, Minggu (17/10/2021).

Sebelum berangkat, Dosoh sapaan akrab Edi, diberi kasbon sama cukong pemilik kapal air itu, Rp5juta untuk perbekalan di tengah laut dan untuk keluarga di rumah.

“Duit itu, saya belanjakan sabun mandi, sabun cuci, rokok, celana dalem, belanjanya ngak satuan tapi puluhan karena kita ngak tahu kapan nanti akan bersandar ke pulau. Sisa uangnya dikirim keluarga dirumah,” ujarnya.

Baca Juga :  Tunggak Kontribusi, Pemkot Bekasi Ambil Alih Pengelolaan Pasar Pondok Gede

Sampai disana, lanjut Edi, kita mancing cumi dengan menggunakan pancing tanpa umpan hanya umbul – umbul pancing dan jam kerja pada malam hari dari sekitar Jam 17.00 WIT – 05 WIT untuk wilayah timur, baru slesai mancing,

“Dilokasi pancing bukan perahu kita aja bang, banyak perahu lainya mungkin ratusan perahu, ABK mancing ikan cumi, ditengah laut terasa terang pada malam hari, kita kumpul dilokasi itu menggunakan lampu karenakan ikan cumi munculnya kalau melihat cahaya,” katanya.

Selama ditengah laut, dirinya bisa bersandar ke pulau atau daratan, lima bulan itu pun hasil pancingan ikan cumi harus diatas 5 ton, baru bisa oper ikan cumi ke kapal kolekting dengan dihargai Rp6 ribu per-kilo.

Diungkap Edi, selama dirinya di tengah lautan harus benar- benar siap segalanya terutama pusik, kesehatan dan harus bisa menjaga emosi. Dilautan, banyak yang stres sampai gila bahkan  sampai meninggal di tengah lautan.

“Waktu saya dilaut, ada dua orang ABK gila mungkin karena stres kangen keluarga atau stres setip hari siang malam terus berhadapan dengan laut dan mancing dan satu orang meninggal dunia,” ungkapnya.

ABK yang gila itu, sambung Edi, menghindari dia lompat ke laut di ikat dengan rante dan ABK yang meninggal di masukan ke prijer pendingin ikan. Sambil menunggu mendarat untuk kembalikan ke keluarganya.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, JNW: Sikap FKUB Kota Bekasi Beraroma Politis

“Terkadang yang meninggal di titipkan ke kapal yang mau bersandar ke daratan untuk dikirim ke keluarganya. Karenakan kalau kita mendarat nunggu pancingan cumi sampai 5 ton. Begitu pun sebaliknya dengan kapal lainnya saling bergantian,” jelasnya.

Dari kontra 1 tahun, Edi sebagai ABK KM Cakrawala 3 diperpanjang dua tahun dengan alasan di satu tahun sebelumnya tidak menghasilkan uang. Ada pun, upah atau gajih yang di terima Rp35 ribu per-hari.

Total kotor gajih, tambah Edi, selama 16 bulan bekerja Rp28 juta, bersih gajih saya Rp16 juta itu pun Rp4 juta masih di cukong pemilik kapal. Sisanya tinggal segitu sudah dipotong kasbon selama di tengah laut.

“Saya masih bersyukur bisa pulang ke kampung halaman dan kalau bisa untuk teman- teman jangan sampai jadi ABK sebab di tengah laut itu bener – bener jaga emosi salah sedikit pasti muncul keributan dan sampai ada yang gila. Karenakan siang malam berbulan – bulan tanpa sinyal berkabar dari luar, hanya berhadapan dengan lautan,” pungkasnya. (Usan)

Berita Terkait

Ade Muksin Terpilih Jadi Ketua PWI Bekasi Raya Periode 2024-2027
Tunggak Kontribusi, Pemkot Bekasi Ambil Alih Pengelolaan Pasar Pondok Gede
Eks Walikota Bekasi M2 Masih di Hati Masyarakat Kota Bekasi
Kong Mpe Ajak Masyarakat Kabupaten Bekasi Sukseskan MTQ Tingkat Provinsi Ke-38
Balon Walikota Bekasi Adi Bunardi Minta DPC PDIP Siapkan Panggung Debat
Jelang Pilkada, JNW: Sikap FKUB Kota Bekasi Beraroma Politis
Ade Kuswara Kunang Daftar Calon Bupati Bekasi Dari PDI Perjuangan
Eskalasi Menguat, Pro dan Kontra Pj Bupati Bekasi Bermunculan
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 24 April 2024 - 00:11 WIB

Kejati DKI Tahan Mantan Dir Investasi dan Pengelolaan Dapen PT. BA

Senin, 22 April 2024 - 12:36 WIB

Buron 7 Tahun Terpidana Perpajakan Berhasil Ditangkap Satgas SIRI Kejagung

Kamis, 18 April 2024 - 23:01 WIB

Disparitas Sidang Korupsi dan Sandal Jepit

Kamis, 18 April 2024 - 15:40 WIB

Agenda Sidang Tak Jelas, Ruang Ali Said PN Jakpus Disesaki Pengunjung

Kamis, 18 April 2024 - 14:17 WIB

Jadwal Sidang Tak Menentu, Pencari Keadilan di PN Jakpus Kecewa

Kamis, 18 April 2024 - 11:13 WIB

Selama 3 Bulan, Kejati Jateng Berhasil Eksekusi 5 DPO Korupsi  

Jumat, 5 April 2024 - 20:51 WIB

Quotient TV Bahas Mafia Tanah, Alvin Lim: Kasus Perdata Berubah Jadi Pidana

Kamis, 4 April 2024 - 16:31 WIB

Pj Walikota Bekasi Raden Gani Jadi Saksi Sengketa Pemilu 2024 di MK

Berita Terbaru

Foto: Ade Muksin Terpilih Jadi Ketua PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ade Muksin Terpilih Jadi Ketua PWI Bekasi Raya Periode 2024-2027

Rabu, 24 Apr 2024 - 13:01 WIB

Aksi Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia di Mahkamah Agung

Berita Utama

Menangkan Buronan, Karyawan PT. PRLI Minta 3 Hakim MA Diusut

Selasa, 23 Apr 2024 - 19:07 WIB