Tim Intelijen Kejati Jateng Gembleng 15 Mahasiswa Magang 

- Jurnalis

Selasa, 23 Februari 2021 - 16:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA SEMARANG – Maksimalkan Program Jaksa Masuk Sekolah (JMS) dan Jaksa Masuk Kampus (JMK) ditengah Pandemi Covid-19, Tim Intelijen Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah mengembleng 15 mahasiswa magang agar lebih paham hukum.

Kegiatan yang berlangsung diruang PIP Kantor Kejati Jateng itu, mereka dibekali materi tentang pengenalan tugas dan kewenangan institusi Kejaksaan. Para mahasiswa itu, berasal dari tiga kampus, yakni Universitas Negeri Semarang (Unnes), Unika Soegijapranata, Semarang dan Universitas Diponegoro (Undip).

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasi Penkum) Kejati Jateng, Bambang Tejo, menyebut, sejak 2015, Kejaksaan telah menyelenggarakan program tersebut.

“Langkahnya menggunakan pendekatan persuasif dengan konsep belajar dan bermain serta komunikasi dua arah. Dipilih sekolah hingga perguruan tinggi, agar mereka terhindar dari tindak pidana ITE, antibullying dan terhindar dari masalah hukum,” kata Bambang, Selasa (23/2/2021).

Nantinya, lanjut Bambang, ketika mereka sudah dibekali dengan pengetahuan hukum, diharapkan mampu menyeleksi kenakalan-kenakalan yang berbuntut ke meja hijau. Dengan begitu sebagai generasi penerus bangsa bisa taat hukum.

Bambang berharap para mahasiswa tidak saling menghina atau mengintimidasi sesama, lebih menghargai dan dapat menggunakan teknologi sesuai dengan kebutuhan di bidang ilmu pengetahuan.

“Diharapkan mahasiswa bisa mentaati hukum dan menjauhi larangan. Kami juga akan terus bekerja hingga menjangkau semua sekolah dan kampus di Jateng,” ucap Bambang.

Baca Juga :  Sugeng Riyanta Resmi Jadi Wakil Kajati Jateng Gantikan Teguh Subroto

Sementara dalam kegiatan tersebut menghadirkan dua jaksa fungsional yakni, Yunie Prawestie dan Firmansyah.

Menurutnya, peran mahasiswa sebagai agen perubahan anti KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) sangat penting memahami hukum. Sehingga materi – materi yang diberikan dapat diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi diri pribadi mereka.

Para dosen juga diharapkan bisa terus memberikan bimbingan, dan ilmu, serta contoh yang baik kepada mahasiswa, agar kedepan bersama – sama mencegah dan menghindari terjadinya KKN. (Nining)

Berita Terkait

PKS dan PBB Jatim Dukung Politikus PDIP Sri Untari Maju Dalam Pilgub Jatim
RIBUT Dukung Sri Untari Bisowarno di Pilgub Jatim Periode 2024-2029
Sugeng Riyanta Resmi Jadi Wakil Kajati Jateng Gantikan Teguh Subroto
Lepas Balik Kerja Bareng BPKH, Ini Pesan Anggota DPR RI Abdul Wachid
960 Peserta “Balik Kerja Bareng” BPKH Semarang Diberangkatkan ke Jakarta
Arus Balik, KAI Daop 4 Semarang Sudah Berangkatkan 126.228 Penumpang
Kasatlantas Polres Semarang: Arus Mudik Diperkirakan Hingga Senin
Kapolda Jateng Pantau Langsung Situasi Terkini Arus Mudik Lebaran
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 23 April 2024 - 19:46 WIB

Tunggak Kontribusi, Pemkot Bekasi Ambil Alih Pengelolaan Pasar Pondok Gede

Minggu, 21 April 2024 - 17:53 WIB

Kong Mpe Ajak Masyarakat Kabupaten Bekasi Sukseskan MTQ Tingkat Provinsi Ke-38

Sabtu, 20 April 2024 - 13:44 WIB

Balon Walikota Bekasi Adi Bunardi Minta DPC PDIP Siapkan Panggung Debat

Sabtu, 20 April 2024 - 13:22 WIB

Jelang Pilkada, JNW: Sikap FKUB Kota Bekasi Beraroma Politis

Sabtu, 20 April 2024 - 12:40 WIB

Ade Kuswara Kunang Daftar Calon Bupati Bekasi Dari PDI Perjuangan

Jumat, 19 April 2024 - 14:48 WIB

Eskalasi Menguat, Pro dan Kontra Pj Bupati Bekasi Bermunculan

Kamis, 18 April 2024 - 20:49 WIB

Loyalitas Ketua DPC PDIP Kota Bekasi Tri Adhianto Terhadap Partai Disoal

Kamis, 18 April 2024 - 17:54 WIB

Bakal Calon Walikota Bekasi Adi Bunardi Sambangi Kantor IWO Kota Bekasi

Berita Terbaru

Aksi Karyawan PT. Polo Ralph Lauren Indonesia di Mahkamah Agung

Berita Utama

Menangkan Buronan, Karyawan PT. PRLI Minta 3 Hakim MA Diusut

Selasa, 23 Apr 2024 - 19:07 WIB