BERITA BEKASI – Hujan deras dan banjir yang terjadi di wilayah Jabodetabek diprediksi belum akan selesai dalam waktu dekat. Hal itu, disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtualnya, Sabtu 20 Februari 2021 kemarin.
Dwikorita juga mengingatkan, agar masyarakat tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan yang bisa terjadi di pekan depan. Sebab, sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek masih berada dalam periode puncak musim hujan.
Dikatakannya, hujan dengan instensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi selama periode puncak musim hujan ini yang diperkirakan masih akan berlangsung sampai akhir Februari hingga awal Maret 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Matafakta.com, Dansubdenpom Jaya 2 Kabupaten Bekasi, Kapten CPM H. Nalib Zaenudin sebagai putra daerah asli Bekasi ini mengatakan, situasi saat ini sangat darurat, sehingga perlu ikut campur dari berbagai pihak terjun ke lokasi banjir guna membantu masyarakat korban banjir.
“Saat ini, tidak ada waktu untuk kita saling menyalahkan, tapi harus segera bergerak guna membantu masyarakat atau saudara – saudara kita yang saat ini terkena musibah banjir,” kata Kapten CPM H. Nalib Zaenudin ketika berbincang, Senin (22/2/2021).
Menurut Kapten CPM H. Nalib Zaenudin, persoalan banjir dalah persoalan yang harus diselesaikan dari hulu hingga hilir yang harus duduk bersama antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, sehingga persoalan banjir tahunan ini tidak terus terulang yang dapat merugikan masyarakat banyak.
Dia pun menghimbau masyarakat khususnya di Bekasi dan sekitarnya untuk bersabar menerima ujian ini. Insya Allah, 2 tahun kedepan banjir bisa teratasi, karena Pemerintah sudah mengambil langkah – langkah dengan membendung sungai Cibe’et di daerah Cariu untuk dijadikan waduk seluas 1.040 hektar.
“Ya, semoga Pemerintah dapat segera merealisasikannya, sehingga kejadian serupa tidak terus terulang pada tiap tahunnya. Saya mengajak, agar musibah ini bisa dijadikan ladang silaturahmi sesama warga Bekasi dengan cara kepedulian membirikan bantuan kepada saudara – saudara kita yang berdampak banjir,” tandasnya.
BMKG memprediksi, intensitas hujan ringan juga masih berlanjut sampai 22 Februari. Namun, di wilayah bagian selatan mulai terjadi peningkatan intensitas hujan meskipun masih ringan. Selanjutnya, Dwikorita menyebut curah hujan tinggi akan kembali terjadi pada tanggal 23-24 Februari.
“Dalam peta, perlu diwaspadai itu warna kuning coklat kemerahan karena hampir merata di seluruh wilayah Jabodetabek yang memang masih hijau, tapi ini kan sudah hijau ke arah kuning. Jadi kesimpulannya hari ini, kita masih harus waspada, kemudian waspada berikutnya tanggal 23 dan 24,” pungkasnya. (Indra)