BERITA BEKASI – Pengrajin dan pedagang tahu dan tempe di Cikarang Utara, mogok produksi dan berjualan. Hal tersebut diungkapkan, Muhammad Anis, salah satu pedagang tempe Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
“Ya, sebagai tukang tempe mau ngak mau harus mogok walaupun dapur ngak ngebul,” kata Anis ketika berbincang dengan Matafakta.com, Sabtu (2/1/2021).
Dikatakan Anis, ajakan mogok ini, berdasarkan Pusat Koprasi Produsen Tempe Tahu Indonesa (Puskopti) bernomor:059/K-PUSKOPTI/XII/2020, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Pedagang tahu tempe mogok selama tiga hari dari tanggal 1-3 Januari 2021. Karena harga kedelai terus melambung dari harga normal sekitar Rp7.000 perkilo sekarang menjadi Rp9.400 perkilo,” jelasnya.
Kenaikan harga kedelai, tambah Anis, sudah dua bulan yang lalu kenaikanya terus bertahap dan sampai sekarang hampir mendekati Rp1 juta perkuintal. Sekarang sedang diperjuangakan Puskopti, Jawa Barat.
“Solidaritas sesama pedagang tempe tahu dengan harga kedelai terus melambung dan selama tiga hari mogok produksi dan berjualan,” pungkasnya. (Usan)