BERITA JAKARTA – Partai Demokrat membantah Max Sopacua sebagai salah seorang deklarator Partai Demokrat (PD) yang kini dipimpin, Agus Harmurti Yudhoyono (AHY). Hal ini dinyatakan Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Ossy Dermawan, menyikapi bergabungnya Max ke Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas).
Menurut Max, apa yang disampaikan Ossy tidak tepat. Dia dianggap tidak memahami sejarah Demokrat. Terlebih Ossy dinilainya merupakan orang baru di partai politik tersebut.
“Mas Ossy adalah orang yang baru bertugas sebagai Sespri (Sekretaris Pribadi) Pak SBY setelah selesai mengabdi sebagai Presiden. Makanya Mas Ossy sebaiknya pelajari sejarah Partai Demokrat secara utuh,” kata Max, Minggu (13/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Max menyindir, ditahun 2002 itu, Mas Ossy ada di mana? Karena menyebut tempat dan waktu deklarasi saja salah.
Diketahui, Ossy dalam sebuah pemberitaan, sempat menyatakan jika dari 99 nama deklarator Partai Demokrat pada 9 September 2001, tidak ada nama Max.
Deklarasi itu, kata Max dilakukan di Gedung Graha Pratama Lantai 11, Jakarta Selatan, dihadapan notaris Aswendi Kamuli dan tidak ada deklarasi di lokasi itu.
“Tidak ada deklarasi di Gedung Graha Pratama lantai 11. Disitu kantor almarhum Ventje Rumangkang. Dan yang disebut deklarasi oleh Mas Ossy itu adalah penandatanganan akta pendirian Partai Demokrat di depan notaris Aswendi Kamuli,” jelasnya.
Dan itu, sambung Max, bukan tanggal 9 September tapi tanggal 10. Mengapa akhirnya menjadi tanggal 9 September? Itu usulan almarhum Ventje Rumangkang agar menyamakan dengan ulang tahun SBY.
Meski begitu, Max mengakui tidak ikut serta dalam penandatanganan akta pendirian oleh 15 orang dan sisanya diwakilkan oleh Ventje tersebut.
Sebab, kala itu, lanjut Max, dia merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang sebelumnya telah diingatkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Faisal Tamin agar seluruh PNS tidak berpolitik.
“Namun yang penting adalah deklarasi dan saya di OC (Organizing Committee). Deklarasi Partai Demokrat itu tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convension Centre (JHCC) sekarang JCC, dilanjutkan dengan Rakernas di Hotel Indonesia yakni, 18-19 Oktober,” papar politikus asal Saparua, Maluku itu.
Menurut Max, ketika Deklarasi dan Rakernas Demokrat SBY tidak hadir. Sebab masih menjabat sebagai Menko Polhukam dalam kabinet yang dipimpin Presiden Megawati Soekarnoputri. Jadi, dia meminta Ossy mempelajari sejarah Demokrat secara mendalam.
“Mas Ossy bisa nanya Ketum pertama Prof Budhisantoso atau yang lain diantaranya saudara Steven Rumangkang, putra almarhum Ventje Rumangkang yang duduk di pengurus Partai Demokrat. Sehingga Mas Ossy tidak memberikan pernyataan yang keliru kepada pers,” pungkasnya. (Yon)