BERITA SEMARANG – Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi sektor paling rentan terkena dampak yang timbul akibat pendemi virus Corona atau Covid-19.
Kondisi saat ini berbeda dengan masa krisis moneter tahun 1998 dan masa krisis keuangan global di tahun 2008. Saat itu, UMKM masih kuat menjaga kegiatan dan proses produksinya. Laju penyebaran Covid-19 berpengaruh langsung terhadap perekonomian di Indonesia.
Pasalnya, kelesuan pasar berimbas langsung pada kegiatan UMKM. Keuntungan harian yang didapat harus bisa untuk mencukupi kebutuhan pokok operasional, penggajian tenaga kerja dan lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Zalzilah, yang akrab dipanggil Zie (50), sempat merasa putus asa karena penjualan batik yang lesu. Label Zie Batik yang membuat batik alam, di daerah Malon, Gunungpati terkena imbas dari dampak pendemi Covid-19 ini.
Selain itu, pelatihan batik yang dijadwalkan di bulan Maret-Mei dibatalkan oleh panitia penyelenggara, tidak terkecuali pameran-pameran batik yang semestinya menjadi agenda rutin tahunan.
Sebelumnya, Zie Batik yang telah bermitra dengan Indonesia Power sejak 2014 biasa memproduksi batik secara rutin perbulannya hampir 200 lembar, untuk batik tulisnya antara 20-25 lembar.
“Kini saya hanya mengandalkan penjualan batik melalui online saja. Namun penurun omset hingga 70 persen yang harus kita sikapi. Dengan berat hati beberapa karyawan kami rumahkan sampai waktu yang belum ditentukan,” ujar Zie saat mendapat kunjungan pendampingan dari PT. Indonesia Power Semarang PGU, Jumat (3/4/2020).
Berawal dari kebutuhan menggunakan masker dan dipasaran kesulitan mendapatkan produk tersebut, Zie Batik bersama kelompoknya memanfaatkan kain perca batik alam untuk dibuat sebagai bahan masker.
“Alhamdulillah, Zie Batik didampingi PT. Indonesia Power Semarang PGU dalam mengangkat UMKM agar bisa bertahan dari krisis ini sekaligus mengambil peran dalam memerangi penyebaran Covid-19. Dari 2 masker yang sudah terjual, 1 masker akan diberikan kepada warga yang membutuhkan. Pemesanan masker terbanyak juga dari PT. Indonesia Power Semarang PGU,” jelas Zie.
Darmawan HS selaku SPS Keamanan dan Humas PT. Indonesia Power Semarang PGU mengatakan, pihaknya memiliki banyak mitra binaan, yang salah satunya Zie Batik.
“Kami memiliki banyak mitra binaan. Salah satu mitra binaan kita Zie Batik ikut terkena dampak Covid-19. Kita tetap akan melakukan pendampingan dan mencarikan solusi, langkah-langkah apa yang bisa diambil untuk membantu UMKM binaan kita agar bisa bertahan,” ungkap Darmawan.
“Zie Batik kita bantu untuk memproduksi masker dengan standar tertentu. Harapannya, setelah pendemi covid-19 ini berlalu, program- program yang sudah kita rencanakan untuk mitra binaan kita bisa kembali berjalan normal. Sehingga target produksi dan penjualan mereka bisa kembali seperti semula,” imbuh Darmawan.
Menurutnya, kesempatan membantu UMKM ini terbuka setelah kita ikut mengambil peran. Tidak hanya untuk menyelamatkan UMKM, tetapi juga ikut mengurangi penyebaran Covid-19. (Nining)
Biro Semarang