Boss PT. RAP Diciduk, Mahasiswa: Apresiasi Polisi, Kejari Tetap Lanjut

- Jurnalis

Rabu, 19 Februari 2020 - 15:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Fakhri Pengestu (Kordinator Aksi)

Fakhri Pengestu (Kordinator Aksi)

BERITA BEKASI – Kordinator aksi mahasiswa Pelita Bangsa yang tergabung dalam Aliansi Kampus Bekasi (Aksi) Fakhri Pangestu, mengapresiasi Polda Metro Jaya (PMJ) yang dikabarkan sudah lebih dulu mencokok boss PT. Ratu Angun Pribumi (RAP) rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan Gedung Unit Baru (USB) SMPN 3 Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020) sore.

“Kabar yang sudah ramai begitu ya, karena videonya juga sempat beredar sangat jelas, ketika polisi mendatangi Kantor RK di Sikamahi. Tapi, sayangnya belum ada keterangan secara resmi dari pihak Kepolisian tentang itu,” terang Fakhri kepada Matafakta.com, Rabu (19/2/2020).

Namun demikian sambung Fakhri, terkait laporan bersama rekan-rekannya di Kejaksaan Negeri (Kejari) Cikarang, Kabupaten Bekasi, tetap akan terus didorong. Pasalnya, laporan tersebut berkaitan dengan adanya potensi kerugian Negara terkait pembangunan fasilitas sekolah yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi sebesar Rp13,2 miliar.

“Kalau yang hari ini ramai itukan dugaan adanya pemalsuan dokumen Negara, karena dalam penangkapan itu ditemukan juga stempel Pemerintah Kabupaten Bekasi. Artinya, inikan menjurus ke persoalan pidana dugaan pemalsuan yang kita belum tahu pasti apa yang dipalsukan,” jelas Fakhri.

Sementara lanjut Fakhri, untuk proses di Kejaksaan bicara adanya kerugian Negara dan Kejaksaan sendiri sudah melakukan pemeriksaan para Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bekasi. Kita berharap, dengan kejadian ini, tidak mempengaruhi proses penyidikan Kejaksaan yang sudah kita laporin.

“Kejaksaan sudah melakukan pemeriksaan diantaranya, PPK, PPTK, PPPH dan Konsultan. Sebab, kalau kita bicara anggaran Pemerintah tentunya, bukan hanya pihak rekanan kontraktor aja yang bertanggungjawab, karena disana ada pungsi pengawasan dan sebagainya, kenapa bisa lolos apalagi kalau sudah dibayar lunas 100 persen sementara pekerjaan sendiri tidak sesuai,” katanya.

Baca Juga :  Rubah Haluan, FBR Kota Bekasi ‘All Out’ Menangkan Heri & Sholihin

Fakhri menambahkan, ketika ramai bahwa RK sudah lebih dulu ditangkap polisi pihaknya, sempat berpikir bahwa ada kekuatan lain yang mendorong itu, dengan tujuan agar proses penyidikan potensi kerugian Negara terkait pembangunan SMN 3 Karang Bahagaia menjadi mengantung menyusul ditangkapnya RK.

“Karena RK kalau benar ditangkap itu kasusnya dugaan pemalsuan dokumen Negara. Artinya, pidana hanya yang memalsukan bertanggungjawab. Beda kalau Kejaksaan yang ini tengah berjalan kalau terbukti ya bukan hanya satu bisa lebih dari satu yang bertanggungjawab swasta dan pihak Pemerintah,” pungkasnya. (Ind/Mul)

Beritaekspres Group

Berita Terkait

Selalu Dikeluhkan, JNW: Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi Perlu Evaluasi
Terkait Kasus Gratifikasi, JNW Minta Oknum Pejabat Perintangan Diproses
Panwascam Cikarang Utara Gelar Sosialsiasi Pengawasan Partisifatif
Posting Kunjungan, Instagram Perumda Tirta Patriot Banjir Bulian Netizen
Rubah Haluan, FBR Kota Bekasi ‘All Out’ Menangkan Heri & Sholihin
Isue Bakal Ada Proyek Pembebasan Lahan Warnai Polemik Desa Sumberjaya
Pj Walikota Bekasi Diminta Evaluasi Jajaran Perumda Tirta Patriot
Ini Kata Ketua SNIPER Soal Tolak Masa Aksi Dari Luar Kabupaten Bekasi  
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Selalu Dikeluhkan, JNW: Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi Perlu Evaluasi

Selasa, 29 Oktober 2024 - 12:06 WIB

Panwascam Cikarang Utara Gelar Sosialsiasi Pengawasan Partisifatif

Senin, 28 Oktober 2024 - 16:54 WIB

Posting Kunjungan, Instagram Perumda Tirta Patriot Banjir Bulian Netizen

Senin, 28 Oktober 2024 - 15:51 WIB

Rubah Haluan, FBR Kota Bekasi ‘All Out’ Menangkan Heri & Sholihin

Senin, 28 Oktober 2024 - 14:30 WIB

Isue Bakal Ada Proyek Pembebasan Lahan Warnai Polemik Desa Sumberjaya

Berita Terbaru

Foto: Tom Lembong Saat Mengenakan Rompi Kejaksaan

Berita Utama

Soal Korupsi Imfor Gula, Pengamat: Kejagung Jangan Tebang Pilih

Kamis, 31 Okt 2024 - 10:18 WIB