BERITA BEKASI – Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Tahun 2021, Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja menyampaikan beberapa program prioritas. Hal ini disampaikannya di Kantor Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Selasa (28/1/2020).
Eka mengatakan, bahwa masih banyaknya sekolah-sekolah yang hampir ambruk dan tidak mempunyai fasilitas-fasilitas yang memadai. Sehingga menghambat proses belajar mengajar disekolah tersebut.
“Tuntaskan urusan pembangunan sekolah, tidak boleh ada yang mengusulkan pembangunan sekolah baru, apabila masih banyak sekolah lama yang tidak terurus dan tidak layak untuk digunakan,” ujar Eka menambahkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain tentang banyaknya bangunan-bangunan sekolah yang tidak layak pakai. Eka juga menyinggung tentang masalah kemacetan. Menurutnya, masalah kemacetan ini dapat diatasi dengan dibangunnya jalan-jalan alternative.
Eka meminta kepada Camat dan para Kepala Desa untuk menginventarisir jalan-jalan pada Daerah Aliran Sungai (DAS), karena menurutnya jalan-jalan pada area DAS ini belum digunakan sebagaimana mestinya.
“Semoga jalan-jalan alternative yang akan dibangun ini nantinya akan menjadi solusi dari masalah kemacetan. Camat dan para Kepala Desa untuk segera menginventarisirkan terkait masalah ini,” ucap Eka.
Untuk masalah Pendidikan, Eka juga menyinggung tentang banyaknya masyarakat berprestasi yang tidak bisa melanjutkan Pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi karena terhambat masalah biaya.
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi akan menganggarkan dana untuk mengatasi masalah ini, yaitu beasiswa pendidikan yang akan dibiayai sampai jenjang perkuliahan. Tidak hanya itu, biaya hidup semasa kuliahpun akan ditanggung oleh Pemkab.
“Tolong di setiap desa dan kelurahan agar diseleksi siapa-siapa saja yang akan mendapatkan beasiswa dari Pemkab ini,” ucapnya.
Untuk mensukseskan program-program tersebut, Eka meminta kepada Kepala Dinas terkait untuk bekerja sama dalam hal ini. Dinas yang terkait akan dijadikan Leading Sector untuk program yang bersangkutan.
“Ya contohnya terkait masalah beasiswa untuk masyarakat tidak mampu, kita akan menjadikan Dinas Sosial (Dinsos) sebagai leading sectornya, nanti Dinsos yang akan mengkoordinasikan masalah ini ke kecamatan dan kelurahan,” pungkasnya. (Adv/Mul)