BERITA JAKARTA – Ditengah kondisi keuangannya yang lagi murat marit, BPJS Kesehatan diduga menghabiskan anggaran yang cukup besar untuk acara pelantikan dengan jumlah peserta 280 orang.
Hal itu, terlihat pada unggahan akun X @dhemit_is_back bahwa pejabat BPJS Kesehatan menggelar sebuah pelantikan di Jalan Solo, Yogjakarta, dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp1 milliar.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Insan Muda Indonesia (KMI), Fian Kiahaly meminta Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti untuk segera mengklarifikasi terkait berita viral tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang menjadi pertanyaannya, acara pelantikan untuk para pejabat BPJS Kesehatan tersebut dilakukan secara diam-diam,” terang Fian kepada Matafakta.com, Rabu (22/1/2025).
Bahkan, sambung Fian, seluruh peserta undangan dikabarkan dilarang untuk mengambil dokumentasi saat pelantikan tersebut berlangsung.
Bukan itu saja, kata Fian, alat tensi yang menjadi souvenir diacara pelantikan yang digelar pejabat BPJS Kesehatan itu pun menjadi perhatian.
“Bagaimanapun juga publik harus mengetahui anggaran pelantikan tersebut, karena menyangkut uang rakyat dan uang Negara yang harus dipertanggung jawabkan dan transparan,” imbuhnya.
Apabila, tambah Fian, permasalahan ini tidak direspon pihaknya meminta BPJS Kesehatan perlu dilakukan evaluasi secara total.
“Bukan hanya adanya penyalahgunaan anggaran, tetapi juga terkait kinerja Dewan Direksi BPJS Kesehatan yang di nilai bobrok,” pungkasnya. (Sofyan)