BERITA MALANG – Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat membantah tudingan telah membebani para ASN dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur.
Wahyu mengaku bahwa dirinya belum memutuskan untuk maju atau tidak dalam kontestasi dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 Kota Malang.
“Tidak ada itu mas, saya juga belum memutuskan untuk maju atau tidak, karena saya masih fokus kerja kerja dan kerja,” jawabnya singkat kepada Matafakta.com, Selasa (9/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ketika disinggung soal banner, Wahyu menjawab “itu sepertinya dari masyarakat sebagai bentuk apresiasi terhadap kinerja saya sebagai Pj Walikota Malang,” tutup Wahyu.
Sebelumnya, salah seorang ASN berinisial DJG mengatakan, dilingkungan dinas dipaksa mengeluarkan uang untuk membiayai banner dan kampanye yang diadakan tiap hari.
“Urunan ASN dari staf hingga Kepala Dinas di Kota Malang. Bahkan melalui beberapa orangnya Wahyu memaksa agar ASN datang disetiap kegiatan kampanyenya,” ungkap DJG.
Adapaun kampanye yang dilakukan seperti senam kebaya, ngombe STMJ dan jalan sehat dibiayai oleh ASN atas dasar paksaan. Banyak teman ASN yang memilih tidak mau hadir.
“Karena cara Pj Walikota Malang yang terkesan memaksa. Alhasil kampanyenya dari hasil urunan ASN dan APBD itu terlihat sepi,” ujarnya.
DJG juga mengungkapkan bahwa atasannya hampir keluar uang Rp10 juta setiap kegiatan yang diadakan diwilayahnya. Sedangkan dirinya hanya mengeluarkan uang Rp300 ribu.
“Karena memang saya tidak memiliki uang. Fraksi PKS Kota Malang Ahmad Fuad Rahman sendiri tak henti hentinya mengingatkan Pj Walikota Malang,” pungkas DJG. (Putri)