BERITA BEKASI – Pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Babelan, Kabupaten Bekasi, Saparudin, kecewa dengan sikap Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 06, Babelan yang tidak membuka diri dengan warga wilayah.
“Kita paham sekarang PPDB Online tapi persoalannya baru mau daftar sudah ditolak, karena orang tua calon siswa ke sekolah tidak membawa KK asli, karena belum ketemu mungkin terselip dirumah lupa dimana nyimpannya,” kata Sapar kepada Matafakta.com, Selasa (2/7/2024).
Namun, sambung Sapar, setelah ditolak pada Rabu 19 Juni 2024, karena tidak membawa Kartu Keluarga (KK) aslinya ke-esokan harinya kembali, Kamis 20 Juni 2024 pihak sekolah SMPN 06 bilang pendaftaran sekolah sudah tutup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Trus pihak bagian pendaftaran sekolah menganjurkan kepada orang tua calon siswa Annisa Dwi Permata Sari untuk lewat jalur prestasi. Ke-esokan harinya, Jumat 22 Juni 2024 orang tua calon siswa kembali datang bilangnya lagi-lagi sudah tutup,” ungkap Sapar.
Fakta itulah, lanjut Sapar, kenyataan yang dialami orang tua siswa Dwi Prihanto ketika mau mendaftarkan putrinya, Annisa Dwi Permata Sari yang ingin melanjutkan pendidikan atau sekolah yang tak jauh dari tempat tinggalnya di SMPN 06 Babelan, Kabupaten Bekasi.
“Orang tuanya datang mengadu ke kita di Kantor Sekretariat PAC GP Ansor Babelan. Sebab anaknya mau sekolah di SMPN 06 Babelan. Kita coba membantu mana tahu ada kebijakan atau jalan keluarnya kirim anggota kita ke sekolah Kepseknya tidak mau ketemu,” ujarnya.
Sapar menuturkan, urusan sekolah adalah urusan pendidikan anak sebagai calon generasi penerus bangsa dan menjadi tanggung jawab Negara untuk memenuhi hak dasar pendidikan anak yang sudah diwajibkan pendidikan 9 tahun.
“Harusnya sikap Kepsek SMPN 06 Babelan jangan begitu berikan petujuk, solusi, masukan atau kebijakan kepada orang tua calon siswa, karena bicara pendidikan anak adalah menjadi tanggung jawab kita semua, bukan malah bersembunyi. Apa karena orang susah,” sindir Sapar.
Untuk itu, Sapar meminta Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi mengevaluasi Kepala Sekolah SMPN 06 Babelan yang tidak memiliki jiwa kebangsaan sebagai tenaga pendidik yang seharusnya peka dan sensitive terkait persoalan pendidikan anak.
“Santunya, sebagai pendidik Kepsek SMPN 06 menerima atau membuka diri atas persoalan pendidikan. Berikan penjelasan dan pemahaman ke masyarakat yang ingin bertemu langsung terlepas nantinya bisa atau tidak, bukan malah bersembunyi atau nolak,” pungkas Sapar. (Hasrul)