BERITA BEKASI – Sekjen Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih (AMPUH), Heru Purwoko soroti kabar suntikan dana untuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot Kota Bekasi sebesar Rp100 miliar tahun 2024 dengan kondisi kinerja saat ini.
“Informasinya begitu Perumda Tirta Patriot ajukan Rp100 miliar 2024 namun disetujui Rp48 miliar. Ngak tahu kalau mungkin nanti di ABT ditambahi lagi. Intinya kita tetap pantau,” terang Sekjen AMPUH, Heru Purwoko menanggapi Matafakta.com, Selasa (29/8/2023).
Menurut Heru, tidak ada yang salah untuk mendukung penyertaan modal Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi dalam usahanya juga pendapatan daerah melalui penyediaan kebutuhan air bersih bagi ribuan pelanggan atau penduduk Kota Bekasi sebagai kebutuhan pokoknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tapi persoalannya SDM sudah tepat belum untuk mengelola itu?. Sebab jangan sampai suntikan dari Pemerintah yang notabene uang rakyat hanya menjadi bancakan. Jangankan target 70 ribu saat ini 40 ribu pelangan aja sudah kebingungan ada masalah,” kata Heru.
Untuk itu, AMPUH mengingatkan DPRD Kota Bekasi yang memiliki fungsi, Legislasi, Anggaran dan Pengawasan khususnya Komisi III harus ikut bertanggungjawab kepada masyarakat selaku Wakil Masyarakat, terlepas dari adanya kepentingan demi masyarakat Kota Bekasi.
“Peran DPRD disini karena ini berkaitan dengan tanggung jawab pengelolaan uang rakyat yang dipercayakan dikelola Pemerintah yaitu yang bersumber dari APBD. Ini tidak main-main masyarakat memperhatikan itu. Hati-hati masyarakat sekarang cerdas,” jelas Heru.
Selain itu, AMPUH juga mengingatkan kepada Walikota Bekasi yang baru dilantik Tri Adhianto Tjahyono yang kabarnya bakal maju kembali dalam perhelatan Pilkada 2024 mendatang jangan mencampurkan kepentingan sehingga salah posisi menempatkan orang.
“Memberikan pelayanan yang prima untuk masyarakat Kota Bekasi itu jauh lebih penting ketimbang kepentingan pribadi atau kelompok, sehingga terus menimbulkan persoalan. Sekali lagi ingat masyarakat sekarang sudah cerdas,” ulasnya.
Silahkan, tambah Heru, berkolaborasi tapi jangan mengorbankan masyarakat banyak tetap profesional menempatkan orang. Sebab, berapa pun suntikan yang diberikan dengan ketidaksiapan SDM maka akan terbuang sia-sia dan dikwatirkan hanya menjadi bancakan.
“Karena dengan anggaran penyertaan modal sebesar itu dia ngak tahu apa yang akan diperbuat dan dikelolanya. Repot juga kalau menjalankan berbagai trobosan hanya mengandalkan ide atau masukan orang tanpa memiliki dasar gimana memfilternya,” pungkas Heru. (Indra)