BERITA BEKASI – Sekjen Masyarakat dan Pemuda Nusantara Merah Putih (AMPUH), Heru Purwoko menilai Pemerintah Kota Bekasi bersama Perumda Tirta Patriot selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kota Bekasi, bermain-main di bidang usaha hajat hidup ribuan orang.
“Ini kebutuhan pokok utama air bersih. Terlebih, bagi penduduk yang sudah masuk perkotaan, mau kemana lagi mereka berharap,” kata Heru menanggapi Matafakta.com, terkait persoalan air bersih Perumda Tirta Patriot yang kembali ramai, Selasa (29/8/2023).
Menurut Heru, kalau sudah menjadi gantungan hidup untuk ribuan penduduk di Kota Bekasi, tentunya pemangku kepentingan yang terkait dalam pengelolaan Perumda Tirta Patriot jangan hanya berpikir santai ketika lancar dan kebingungan ketika terjadi masalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kejadian Kali Bekasi tercemar ini bukan karena faktor alam atau peristiwa alam yang musti dimaklumi, karena diluar kuasa manusia, tapi ini adalah faktor lalai dan kurang kontrol. Sebab ini bukan kali pertama terjadi,” ujarnya.
Kalau memang, lanjut Heru, aliran Kali Bekasi menjadi bahan baku utama produksi air bersih untuk kebutuhan ribuan penduduk harusnya lebih ekstra meningkatkan kordinasi dan pengawasan baik dengan Perum Jasa Tirta (PJT) maupun antar wilayah dan Provinsi Jabar.
“Kali Bekasi adalah salah satu sungai besar yang melintasi Kota Bekasi yang mengalir dari Selatan menuju Utara wilayah Kabupaten Bekasi yang berhulu di wilayah Sukaraja, Babakan Madang dan Sukamakmur Kabupaten Bogor,” terangnya.
Apa itu melintas, kata Heru, lewat dari arah Selatan menuju Utara yang tentunya melewati beberapa daerah dan wilayah yang memungkinkan terjadi masalah seperti pencemaran dan sebagainya akibat prilaku manusia jika kurang kordinasi dan pengawasan.
“Kali Bekasi itukan bukan hanya kekuasaan Bogor atau Kota Bekasi, tapi sampai Provinsi makanya kordinasinya dan pengawasannya harus ekstra agar Kali Bekasi tetap terjaga. Wajar karena Kali Bekasi menjadi sumber kebutuhan ribuan penduduk Kota Bekasi,” imbuhnya.
Untuk itu, lanjut AMPUH, memang perlu Sumber Daya Manusia (SDM) yang mempuni untuk menduduki posisi penting di Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot, Kota Bekasi, tidak bisa sembarang orang butuh keahlian dan pemikiran khusus untuk itu.
“Ngak sembarangan menempatkan orang atau posisi di BUMD yang sudah menjadi gantungan hidup hajat orang banyak. Jika salah menempatkan orang ini menjadi gambaran sebuah kegagalan memimpin Kota Bekasi,” pungkas Heru.
Sebelumnya diberitakan, Perumda Tirta Patriot kembali membuat ribuan pelanggannya kecewa. Hal itu diungkapkan sejumlah pelanggan dalam kolam komentar status himbauan pada akun Instagram @Tirtapatriot, Senin (28/8/2023) Pukul 19:00 WIB.
Himbauan yang diumumkan akun @Tirtapatriot kembali soal gangguan suplay air bersih yang mengakibatkan tiga wilayah Kecamatan di Kota Bekasi berdampak pada penyediaan kebutuhan pokok air bersih.
“Sehubungan adanya pencemaran limbah di Kali Bekasi yang merupakan sumber air baku Perumda Tirta Patriot berdampak pada pengolahan air bersih kami tidak maksimal dan pendistribusian air bersih kepada pelanggan terganggu. Aliran air kecil sampai tidak mengalir di wilayah pelanggan,” tulis informasi yang disampaikan akun milik BUMD @Tirtapatriot.
Menanggapi informasi tersebut, kalangan nitizen yang mengaku pelanggan Perumda Tirta Patriot itupun sontak geram dengan persoalan yang sama kembali terjadi dari persoalan yang sebelumnya mereka rasakan.
“Pak Walkot @mastriadhianto, mana nih peninjauannya, masa terulang lagi sih,” tanya pemilik akun @nengdevy.
Pemilik akun @ancabila pun mempertanyakan kinerja buruk Perumda Tirta Patriot. “Ke ulang mulu, betah ya punya kinerja jelek,” ketusnya.
Bahkan akun bernama @kininatmaja mempertanyakan kinerja Ali Imam Faryadi selaku Dirut Perumda Tirta Patriot yang baru-baru ini dilantik yang sebelumnya menjabat sebagai Plt Dirut.
“Padahal dirinya baru, harusnya lebih baik lagi dari Dirut yang sebelumnya kan, bukan tambah parah dibanding Dirut sebelumnya,” sindirnya.
Tak kalah pedas akun @ratyhhandayani: Bodo amat katanya mah yang penting uang masuk, pelanggan ngomel-ngomel bodo amat katanya mah yang penting gue cuaaan. Makan tu duit kagak berkah buat keluarga luh,” tulisnya.
Sementara akun @ancabila: udah bayar mahal air kecil kotor bau, mending jual ke swasta atau ke DKI Jakarta aja,” ucapnya kecewa. (Dhendi)