BERITA JAKARTA – Salah satu relawan pendukung Jokowi 2014-2019 yang ditunggu-tunggu menyatakan dukungan kepada Capres besutan partai politik asal Presiden Joko Widodo meniti karir politik itu belum juga menyatakan diri.
Kabarnya, relawan yang dimaksud tersebut kian santer belum memutuskan pilihan untuk mendukung Capres yang sudah di deklarasikan oleh partai politik yang akan maju di kontestasi Pilpres 2024 yang akan datang.
Aroma yang berembus kencang terkait relawan kekinian jadi ladang bisnis semakin marak, karena selain punya daya tawar dimata Bacapres atau bacawapres yang sedang mencari dukungan relawan agar bisa terpilih makin santer dijagat media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sekaligus menaikkan bargaining dimata partai politik,” kata Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (LAKSAMANA), Samuel F. Silaen kepada wartawan di Jakarta, Senin (10/7/2023).
Dikatakan Silaen, kenapa pasangan Capres-Cawapres membutuhkan dukungan relawan pendukung? Apakah daya pikat partai politik memudar dimata rakyat? Artinya partai tidak lagi menarik, sehingga butuh bantuan dukungan para relawan?.
“Apa sebabnya relawan makin diminati atau dibutuhkan demi menggapai kemenangan calon Presiden?,” tanya mantan fungsionaris DPP KNPI itu.
Menurut Silaen, relawan pendukung Jokowi itu tidak sepenuhnya bulat mendukung Capres yang sudah dideklarasikan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
“Tak tahu persis apa yang menjadi kendalanya, salah satu atau dua relawan yang merupakan relawan pendukung Jokowi di dua pertandingan Pilpres 2014 dan 2019, tidak serta merta ikut mendukung Capres besutan PDI-P itu,” jelas Silaen.
Relawan pendukung Jokowi itu beralibi atau berdalih menunggu arahan dan petunjuk Presiden Jokowi karena sejatinya nama relawan itu identik dengan sosok Jokowi, karena relawan itu pakai ‘embel- embel’ nama Jokowi.
“Jadi kalau mau pindah dukungan maka secara etika maka nama yang ada embel-embel Jokowi tersebut juga berubah atau ganti jadi nama salah satu Capres yang didukungnya,” tutur Silaen.
Lanjut Silaen, tak perlu sebutkan nama-nama relawan pendukung Jokowi yang notabene pakai embel-embel Jokowi, baik didepan atau dibelakang sebutan relawan tersebut.
“Sekarang wajah relawan bermetamorfosis menjadi mesin politik yang memiliki daya pikat atau daya tarik tersendiri bagi suksesi kontestasi politik para calon Caleg, Bupati, Walikota, Gubernur, Presiden dan Wakil Presiden,” terang Silaen.
Seperti di dunia persepak-bolaan ada issue atau istilah ‘transfer’ pemain maka di Pilpres 2024 ada indikasi transfer Relawan dengan ‘nominal‘ yang lumayan besar yang membuat mata terbelalak ketika mendengar nominalnya.
“Soal kebenarannya masih perlu pembuktian yang faktual meski tidak mudah untuk mendapatkan fakta-‘fakta tersebut,” ungkap Aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu.
Namanya issue atau kabar burung tersebut bisa bener bisa juga salah, dalam hukum dagang maka apa yang laku dipasaran, wajar diperdagangkan karena dicari oleh pihak-pihak yang membutuhkan dukungan relawan.
“Dibutuhkan bagi yang berkepntingan, karena sebagai basis massa yang dapat di mobilisasi demi menarget pemenangan Calon Presiden,” pungkas Silaen. (Indra)