Kasus OSO Sekuritas, Polda Metro Jaya Lanjut Penyidikan Raja Sapta Oktohari

- Jurnalis

Senin, 22 Mei 2023 - 17:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Raja Sapta Oktohari (RSO)

Raja Sapta Oktohari (RSO)

“Setelah Sekian Lama Mandek, Kasus Skema Ponzi Raja Sapta Oktohari Dilanjutkan Penyidik Polda Metro Jaya”

BERITA JAKARTA – Setelah 3 tahun lebih mandek, kasus PT. Mahkota dan OSO Sekuritas dengan terlapor Raja Sapta Oktohari, Hamdriyanto dan Hasanudin Tisi kembali dilanjutkan proses penyidikannya oleh Subdit Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Polda Metro Jaya.

Sekurangnya, ada 7000 korban Skema Ponzi dengan total kerugian yang dialami para korban senilai Rp7,5 triliun. Penyidikannya sempat mandek di Polda Metro Jaya (PMJ) dimasa kepemimpinan, Irjen. Pol. Fadil Imran yang kabarnya dekat dengan terlapor Raja Sapta Oktohari (RSO).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dimasa, Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen. Pol. Karyoto memerintahkan agar kasus pidana yang sebelumnya mandek di Polda Metro Jaya agar kembali dijalankan. Al-hasil, kasus yang melibatkan RSO anak dari Ketua Umum (Ketum) Partai Hanura ini akan di proses kembali penyidikannya.

Mendapatkan kabar itu, para korban Skema Ponzi menyampaikan apresiasinya, karena pimpinan Kapolda Metro Jaya yang baru akan melanjutkan penyidikan kasus PT. Mahkota dan OSO Sekuritas untuk memberikan kepastian hukum bagi para korban yang selama ini terus menunggu keadilan.

Baca Juga :  LQ Apresiasi Polda Metro Jaya Para Pelaku Investasi Pasif Ditetapkan Tersangka

“Terima kasih pak Irjen Karyoto atas atensinya di kasus Skema Ponzi yang melibatkan Ketum KOI, RSO karena tidak pantas seorang pejabat negara di Bidang Olahraga ternyata adalah penjahat investasi bodong yang merugikan masyarakat banyak,” kata A salah seorang korban.

Hal ini, sambung korban akan merusak dan menciderai komitmen Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memberantas kejahatan di bidang keuangan. Polri harus tegas dan tindak semua penjahat tanpa pandang bulu, termasuk Raja Skema Ponzi, RSO Ketum NOC.

Kadiv Humas LQ Indonesia Law Firm, Advokat Bambang Hartono, SH, MH menyampaikan bahwa kasus PT. Mahkota dan OSO Sekuritas menarik perhatian masyarakat luas apalagi RSO terbukti sempat menyembunyikan DPO Kepolisian, Natalia Rusli di salah satu rumahnya.

“Terbukti dari beredarnya Video Tiktok dari pengakuan Ibu Vivian, anak buah RSO sendiri, bahwa selama kabur atau masuk dalam  Daftar Pencarian Orang atau DPO Natalia Rusli dan anaknya tinggal di rumah milik RSO tentunya dengan sepengetahuan RSO,” ujar Bambang.

Selain menyembunyikan DPO, Raja Sapta Oktohari juga terlapor dalam perkara Skema Ponzi PT. Mahkota dan OSO Sekuritas. Logikanya dimana jika pejabat Pemerintah justru adalah maling berkerah putih?.

Baca Juga :  Alvin Lim Pertanyakan Kualitas dan Integritas Hakim PN Medan

“Terbukti, RSO bukannya hanya menyembunyikan DPO Natalia Rusli sebagai tersangka Kepolisian, tapi juga terlibat perkara Skema Ponzi yang merugikan masyarakat banyak dengan nilai kerugian Rp7,5 triliun modus investasi bodong,” tandasnya.

Sebelumnya, mantan Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane (almarhum) dalam pers releasenya pernah menyampaikan ke Kapolri agar memberikan atensi kepada kejahatan yang dilakukan Raja Sapta Oktohari dan mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap penanganan kasus PT. Mahkota di Polda Metro Jaya.

Neta menduga, Kapolri Listyo Sigit ada konflik kepentingan karena dijadikan sebagai Ketua Ikatan Sepeda Indonesia (ISI) oleh Raja Sapta Oktohari, sehingga ikatan ini membuat Polri menjadi tumpul dan tidak profesional. (Indra)

 

LQ INDONESIA LAW FIRM

LQ Indonesia Law Firm adalah firma hukum terdepan dalam penanganan kasus pidana, keuangan dan ekonomi khusus.

LQ Indonesia Law Firm memiliki cabang di 4 Kota dan dapat di hubungi di Hotline 0817-4890-999 Tangerang, 0817-9999-489 Jakarta Barat, 0818-0489-0999 Jakarta Pusat dan 0818-0454-4489 Surabaya dan email di

lq***********@gm***.com











.

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 106 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB