BERITA BEKASI – Musibah kecelakaan truk kontainer yang menyebabkan sejumlah siswa SDN Kota Baru 2 dan 3 Bekasi meninggal dunia, mendapat perhatian Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA), Aris Merdeka Sirait.
Dilokasi sekolah, Aris mengucapkan turut berbela sungkawa atas musibah yang mengakibatkan siswa di sekolah tersebut meninggal dunia.
“Saya turut berbela sungkawa atas apa yang menimpa siswa SD disini,” tutur Aris, Jumat (2/9/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan Arist, kedatangannya ke lokasi sekolah tersebut untuk memberikan support dan dukungannya kepada para guru maupun Kepala Sekolah yang masih dalam keadaan shock, karena kehilangan sejumlah siswanya akibat kecelakaan tersebut.
“Kedatangan saya untuk memberikan support dan dukungan kepada para guru serta Kepala Sekolah yang masih shock atas kejadian tersebut,” jelasnya.
Selain berkunjung ke sekolah, Komnas Perlindungan Anak juga mengunjungi anak korban kecelakaan tersebut yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Ananda Bekasi.
“Kami juga mengunjungi siswa yang dirawat di Rumah Sakit Ananda Bekasi korban kecelakaan tersebut,” ujarnya.
Dirinya juga meminta kepada Pemerintah Kota Bekasi agar berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat agar melakukan pembatasan truk bertonase besar yang melintas di Jalan Utama atau tepatnya di depan sekolah yang jumlah siswanya banyak.
“Kalau kita lihat kan jumlah siswa SD-nya sekitar 700-an, saya berharap agar adanya pembatasan truk bertonase besar yang melintas,” pinta Aris tegas.
Dia pun sempat mengamati di lokasi kejadian dimana saat berada di dalam mobil dan dilewati truk bertonase besar, mobil yang ditumpanginya pun ikut bergoyang.
“Saya sampai ketakutan ketika mengamati hampir 1 jam lamanya di dalam mobil dan dilalui oleh truk bertonase besar, mobil yang saya tumpangi bergoyang dan untuk itu perlunya pembatasan tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, Komnas PA juga akan merekomendasikan penambahan rambu-rambu di lokasi sekolah tersebut, lokasi penyeberangannya juga ditambah dan sebagainya, sehingga kedepannya hal tersebut bisa steril dari lokasi kecelakaan.
Bahkan Arist juga meminta agar siswa SD di lokasi tersebut agar tidak jajan diluar lingkungan sekolah dan keberadaan kantinnya pun dimaksimalkan atau diperbaiki lagi keberadaannya.
Karena anak-anak tersebut tidak memahami resikonya ketika mereka jajan diluar lingkungan sekolah. Untuk itu, perlu adanya perbaikan agar kedepannya mereka tidak jajan diluar lingkungan sekolah.
“Komnas Perlindungan Anak sangat mendukung usulan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk membangun lokasi penyeberangan di lokasi sekolah tersebut,” pungkasnya. (Edo)