BERITA BEKASI – Rangkaian acara dan kegiatan terus dijalani Pramuka Bantara atau pun Penggalang di Jambore Ranting Cikarang Utara yang berlokasi Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Salah satunya, istighotsah bersama pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Halqoh El – Istighotsah, KH. Atin Hayatin Kauni bersama jama”ah dan anggota Pramuka Bantara atau pun Penggalang yang ikut diacara perkemahan tersebut.
Tidak hanya istghotsah, acara yang dihadiri Ketua Majlis Dzikir Halqoh El Istighotsah, H. Boby Agus Ramdan dan ketua Kuarran Cikarang Utara beserta pembina dan panitia itu juga diselingi tausiyah dari pengasuh Ponpes Halqoh El -Istighotsah, KH. Atin Hayatin Kauni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ditausiyah tersebut, Kiai menyampaikan di bulan Muharram sebagaimana kita ketahui di bulan Muharram ini adalah penanggalan tahun hijriyah yang di cetuskan oleh Umar bin Khotob.
Selain itu, lanjut Kiai, alhamdulillah seiring dengan jambore ini Negara Republik Indonesia memperingati kemerdekaannya yang ke 77 tahun dan hari jadi Kabupaten Bekasi yang ke 72 tahun seiring itu juga hari ulang tahun Pramuka Indonesia yang ke 61 tahun.
“Kita sebagai harapan-harapan bangsa, harapan-harapan negara dan harapan-harapan semuanya, Insya Allah dengan mengikuti semua kegiatan berharap kita semua menjadi tunas-tunas yang berharga, tunas – tunas yang berguna dan tunas-tunas yang bermanfaat,” kata KH. Atin Hayatin Kauni, Jumat (26/8/2022) malam.
Karena, kata Kiai, Rosulullah SAW mengatakan suatu saat akan datang pada umatnya yang pertama, ada sebuah generasi yang tidak diharapkan oleh Allah, tidak di harapkan oleh Rosul dan tidak diharapkan oleh negara, tidak di harapkan oleh masyarakat adalah sebuah generasi yang mementingkan perutnya sendiri.
Dengan acara perkemahan ini kita berbagi rasa dengan yang lainnya yang satu lapar pasti yang satu lainnya lapar yang satu makan yang lain ikut makan dan yang satu belum mandi bisa jadi yang satunya belum mandi.
“Generasi yang tidak di harapkan oleh semuanya adalah generasi yang mementingkan dirinya sendiri, Dengan didikan perkemahan, dengan didikan ke Pramukaan ini kita di didik agar setia terhadap sesama.” jelasnya.
Lebih lanjut, Kiai melanjutkan generasi yang kedua adalah generasi kiblatnya harta, kita semua sama yang kaya dan yang miskin itu juga sama. Makanya malam yang mulya ini malam yang penuh berkah ini dalam rangka peringatan HUT RI Ke 77 dan hari jadi Kabupaten Bekasi ke 72 dan Pramuka ke 61, kita hadir disini.
Dari bagian yang kecil, mudah-mudahan doa kita munajat kita agar di dengar oleh Allah SWT dan kita berharap kepada Allah SWT kita semua agar kita menjadi anak yang sukses dikemudian hari.
“Tentunya sesuai dengan doa orang tua kita, doa dari guru guru kita rabbana hab lana min azwajina wa dzurriyatina qurrata a’yun, waja’alna lil muttaqina imama..,” ucap doanya diacara istghotsah.
Anak- anak Pramuka, tambah Kiai, adalah anak-anak yang penyejuk hati, anak-anak Pramuka adalah anak-anak di pandang mata dan suatu saat anak-anak Pramuka ini akan menjadi imam, akan menjadi pemimpin dan menjadi orang penting di daerahnya masing – masing.
“Untuk itu kita berdoa kepada Allah SWT agar harapan-harapan tersebut menjadi kenyataan untuk kita dan kita semuanya menjadi kebanggaan orang tua kita, menjadi kebanggaan buat guru kita, menjadi kebanggan buat negara kita dan menjadi kebanggaan Agama kita,” pungkas Kiai sekaligus menutup doa di istighotsah diacara Jambore Ranting Cikarang Utara. (Usan)