BERITA JAKARTA – Skandal kasus korupsi dalam penyaluran dana tabungan Briguna di Kantor Cabang BRI Jakarta Tanah Abang sebesar Rp95,4 miliar, ternyata dinikmati oknum karyawan BRI sendiri.
Hal tersebut, terungkap dalam pembacaan surat tuntutan pidana terhadap Direktur Utama (Dirut) PT. Jasmina Asri Kreasi (JAK), Jasmina Julie Fatimah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Senin (8/11/2021).
Dihadapan Ketua Majelis Hakim, Fahzal Hendri, Jaksa menyebutkan, bahwa aliran dana sebesar Rp49,7 miliar dibagikan kepada “orang kepercayaan” dengan rincian Max Julisar Indra sebesar Rp22 miliar, Aviola Amanah Rp2,8 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Amani Rp8,8 miliar, Arianto Rameo Rp6,27 miliar, Sunarya alias Rian Rp7,33 miliar, Annastasia Rany Nur Rp635 juta, Anna Yuliana Rp355 juta, Didin Ahmad Saprudin Rp10 juta, NE Radianti Rp273 juta, Ivan Kusuma Rp143 juta dan Yudi Haryono Rp1,56 miliar.
“Terdakwa Jasmina Jule Fatimah memerintahkan Sunarya alias Rian untuk melakukan penarikan tunia via Anjungan Tunai Mandiri atau ATM sebesar Rp5,68 miliar,” ucap Jaksa saat membacakan amar tuntutan.
Dalam persidangan itu, Jaksa meminta Majelis Hakim agar menghukum Jasmina Julie Fatima selaku Direktur Utama PT. Jasmina Asri Kreasi (JAK) yang bergerak dibidang penyedia layanan “kupu-kupu malam” dituntut pidana selama 16 tahun penjara.
“Karena terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam penyaluran dana kredit tanpa agunan Briguna di Kantor Cabang Jakarta Tanah Abang sebesar Rp95,4 miliar,” pungkas Jaksa dalam tuntutannya.
Untuk diketahui, tuntutan hukuman pidana terhadap Direktur Utama PT. Jasmina Asri Kreasi (JAK) Jasmina Julie Fatimah lebih berat dari terdakwa lainnya, karena telah merugikan keuangan negara sebesar Rp57 miliar lebih, lantaran menggunakan identitas karyawan bodong PT. JAK.
Selain Jasmina, empat terdakwa lainnya yakni, Annatasia Rany Nur, Max Julisar Indra, Shinta Dewi Kusumawardhany dan Sunarya alias Rian juga dituntut hukuman pidana masing-masing bervariasi. (Sofyan)