BERITA JAKARTA – Staf Khusus Menteri Badan Usaha Mlilik Negara (BUMN), Arya Sinulingga, menampik Erick terlibat dalam bisnis tes PCR. Dia menyebut, isu yang menyebut Erick ikut berbisnis tes PCR adalah hal tendensius.
Sebab kata dia, PT. Genomik Solidaritas Indonesia (GSI), perusahaan penyedia tes Covid-19 yang dikaitkan dengan Erick hingga saat ini hanya melakukan 700.000 tes PCR. Angka itu, hanya sekitar 2,5 persen dari total tes PCR di Indonesia yang sudah mencapai 28,4 juta.
“Jadi kalau dikatakan bermain, kan lucu ya, 2,5 persen gitu. Kalau mencapai 30 persen atau 50 persen itu oke lah bisa dikatakan bahwa GSI ini ada bermain-main. Tapi hanya 2,5 persen,” ujar Arya kepada media, Jumat (5/11/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, dia bilang, sebagian saham GSI memang dipegang Yayasan Adaro Bangun Negeri sebesar 6 persen. Menurut Arya, rendahnya kepemilikan saham tersebut membuat pengaruh Yayasan terhadap GSI rendah.
Adapun Yayasan Adaro Bangun Negeri berkaitan dengan PT. Adaro Energy Tbk (ADRO), perusahaan yang dipimpin Boy Thohir saudara Erick Thohir.
“Yayasan kemanusiaan Adaronya hanya 6 persen (kepemilikan saham). Jadi bisa dikatakan Yayasan kemanusiaan Adaro ini sangat minim berperan di tes PCR,” ungkapnya.
Disisi lain, lanjut Arya, Erick sendiri sudah tak aktif di Yayasan Adaro Bangun Negeri sejak diangkat menjadi Menteri BUMN, sehingga Erick tak lagi terlibat dalam urusan bisnis ataupun urusan lainnya di Yayasan tersebut.
“Jadi sangat jauh lah dari keterlibatan atau dikaitkan dengan Pak Erick Thohir. Apalagi dikatakan main bisnis PCR jauh sekali. Jangan tendensius seperti itu, harus lebih clear melihat semua,” pungkasnya. (Stave)