BERITA JAKARTA – Lembaga survey Charta Politika merilis hasil nasional yang bertajuk “Evaluasi Kebijakan dan Peta Politik Masa Pandemi” pada Kamis, 12 Agustus 2021 secara daring. Hasil survey Charta Politika menunjukkan elektabilitas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto hanya memperoleh raihan 0,7 persen dari total keseluruhan hasil survei.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto mengatakan, meski hasil survei masih dibawah rata-rata, tapi sosok Airlangga Hartarto bisa menjadi figur kuat untuk menjadi calon Presiden 2024.
Hal itu, kata Bambang, dikarenakan sosok Airlangga Hartarto memiliki jam terbang yang cukup tinggi dalam menjalankan birokrasi pemerintahan. Kemudian beliau juga berasal dari partai yang besar yakni Golkar, dengan jejaring politik yang luas serta memiliki model kepemimpinan yang transformatif.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita tahulah selama menjabat Menteri Koordinator Perekonomian pak Airlangga Hartarto cukup banyak memberikan kontribusi nyata dalam mensukseskan program Indonesia Maju. Sebut saja program Kartu Prakerja yang telah banyak dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” terangnya kepada Matafakta.com, Sabtu (14/8/2021)
Selain itu, lanjut Bambang, Airlangga Hartarto mampu membawa Partai Golkar selangkah lebih maju dengan membangun model pengkaderan yang baik melalui Golkar Institute. Sedangkan dari sisi kepemimpinan (leadership), beliau bisa meredam faksi-faksi yang ada dalam tubuh Golkar untuk bersatu membangun partai.
“Kendati demikian memang harus diakui sosok pak Airlangga Hartarto masih kurang dalam sisi popularitas dan elektabilitas. Tapi masih ada sisa waktu kok untuk mengejar jelang Pilpres 2024. Pak Airlangga harus terus mengukir prestasi terbaik ketika menjabat Menko Perekonomian saat ini. Pasalnya, rekam jejak ini akan menjadi modal utama bagi pemilih dalam menentukan pilihannya nanti,” jelasnya.
Selain itu, tambah Bambang, Airlangga harus bisa memanfaatkan ranah media sosial (medsos) untuk terus membangun popularitas. Termasuk membangun basis-basis relawan organik baik yang bergerak di media sosial dan luar jaringan (offline).
“Sebenarnya di era digital saat ini bisa menjadi kesempatan yang baik untuk terus membangun popularitas dan menggaet para pemilih milenial melalui media sosial. Artinya, pak Airlangga juga harus banyak menggelar kegiatan kepartaian secara proporsional yang bisa membangun kepedulian terhadap kondisi rakyat kekinian, tapi tentunya yang dikemas dengan baik melalui media sosial,” pungkas. (Nining)