Ani Nuraini Legah Penuhi Keinginan Anak Minta Dikhitan

- Jurnalis

Minggu, 1 Agustus 2021 - 19:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Khitanan Anak

Khitanan Anak

BERITA BEKASI – Orang tua paling sulit mendorong anak untuk dikhitan atau disunat apa lagi jika sang anak sudah semakin bertumbuh ke arah remaja. Belum lagi, jika saat dikhitan, tangisan anak membuat orang tua tak tega.

Dengan cara membuang kulit prepusium penis atau lebih dikenal dengan kulup sunat juga diwajibkan bagi anak laki-laki dalam agama Islam juga bermanfaat bagi kesehatan.

“Kalau melihat prosesi sunat anak tadi membuat saya stres, dari berangkat gelap-gelap ambil antrian sampai nunggu. Apalagi, melihat anak saya masih kecil dan manja,” kata Ani Nuraini, saat berbincang dengan Matafakta.com, Minggu (1/8/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sunat ini, sambung Ani, memang awalnya kemauan anak ingin di sunat walau pun usianya baru usia empat tahun. Sebagai orang tua, mau nggak mau ikutin kemauan anak sebab jarang anak laki-laki dengan keinginan sendiri minta disunat.

“Awal disunat sih anak saya nggak nagis, dia langsung jalan, sekarang sampai rumah nangis, manja mukin obatnya sudah habis,” tuturnya.

Diceritakan, Ani, waktu ditempat sunat dirinya bersama suami dan anak yang disunat mengantri menunggu giliran masuk ruangan sunat.

“Waktu dipanggil nama anak saya, anak saya didampingi suami masuk ruangan. Sampai depan pintu saya antar dan di dalam sudah ada orang mungkin itu dokter sunat,” ungkapnya.

Setelah sunat, tambah Ani, keluar ruangan langsung bisa jalan sampai naik mobil dan ke rumah pun ngak mau di gendong pingin jalan sendiri.

“Langsung duduk, eehh nggak lama langsung triak sambil nangis Waduuhh, mamah sakiiiit. mungkin itu reaksi obat yang diberi disana sudah habis bang,” pungkasnya. (Usan)

Berita Terkait

Maknai Hari Pahlawan, Ini Kata Ketua RW di Bekasi Sahid Sutomo
Tawon Vespa Resahkan Warga Kampung Walahir Kabupaten Bekasi
Soal Video Mumtaz, Pengamat: Hanya Mengejar Elektabilitas Digital Semata
Dapat Rutilahu, Warga Karang Reja Pebayuran Ucapkan Terimakasih
Kasus Isoman, Walikota Bekasi Kumpulkan Para Pejabat Pemkot Bekasi
Kades Cipayung Bekasi H. Ajan Ajak Masyarakat Giat Bersih Lingkungan                
Yayasan Baraka Tersendat Biaya Perakitan Lamborghini Veneno
Hutang Rp150 Miliar Infrastruktur Apakah Sebuah Solusi?
Berita ini 77 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 13 November 2021 - 18:27 WIB

Maknai Hari Pahlawan, Ini Kata Ketua RW di Bekasi Sahid Sutomo

Senin, 8 November 2021 - 10:42 WIB

Tawon Vespa Resahkan Warga Kampung Walahir Kabupaten Bekasi

Rabu, 6 Oktober 2021 - 20:30 WIB

Soal Video Mumtaz, Pengamat: Hanya Mengejar Elektabilitas Digital Semata

Senin, 4 Oktober 2021 - 00:01 WIB

Dapat Rutilahu, Warga Karang Reja Pebayuran Ucapkan Terimakasih

Rabu, 29 September 2021 - 11:07 WIB

Kasus Isoman, Walikota Bekasi Kumpulkan Para Pejabat Pemkot Bekasi

Berita Terbaru

Foto: Motor dinas TNI yang jadi barang gadaian oknum anggota TNI

Peristiwa

Dua Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Gadai Motor Oknum TNI

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:14 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:49 WIB

Foto: Kantor Desa Serang, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Seputar Bekasi

FKMPB: Siapa Bertanggung Jawab Soal ADD Desa Serang Ciksel?

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:34 WIB