BERITA BANDA ACEH – Cekungan Selat Benggala Purba, Pertemuan Arus Laut Andaman dan Selat Malaka tepatnya diperbatasan Pulau Sabang, Pulau Rondo hingga lepas pantai Pulau Nicobar (India) diduga kaya akan mineral salah satunya adalah Gas Alam yang melimpah.
Alumni Sejarah FKIP Unsyiah kajian Geografi Sejarah, Muhammad Ichsan menduga, penjajah Belanda hingga 1904 berat melepas cengkraman di Aceh dikarenakan Aceh adalah gerbang Sumber Energi Mineral Terbesar, tepatnnya di Jalur cincin api Simeulue, Sabang, hingga Kepulauan Andaman dan Nicobar (India sekarang).
“Pertemuan dua lipatan akan menghasilkan kentut, namun pertemuan dua lempeng benua besar Eurasia (Asia) dan Austronesia (Australia) akan menghasilakan gas alam berjumlah besar. Apalagi saat ini Jalur ekspansi “One Belt One Road” yang akan diterapkan Tiongkok (RRT) melewati Sabang dan Kepulauan Andaman,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pertemuan kekuatan besar akan terjadi di Selat Benggala atau Laut Andaman tersebut. Gesekan pengaruh Ideologi Rusia, China dan US sangat rentan disana. India terakhir telah bekerjasama Rusia dan India terkait militer yang dikenal dengan Ops Indira Navy 2020 akhir bulan lalu belum lagi India, US dan Indonesia dapat apa, ampas?,” sindir Ichsan.
Mahasiswa Magister yang sedang melanjutkan Kajian Humaniora Kawasan SEA Studies di FIB UI tersebut berharap kepekaan Pemerintah Aceh untuk selalu berkomunikasi secara tepat dengan pusat yakni, Jakarta terkait Ancaman pengaruh kekuatan besar di lepas pantai utara Pulau Sabang terkait indikasi penemuan sumber energy tersebut.
“Ancaman pengaruh kekuatan besar di lepas pantai utara Pulau Sabang terkait indikasi penemuan sumber energy tersebut. India gencar berbicara Maritim dengan Sabang Indonesia saat ini,” jelasnya.
Baru – baru ini, Presiden Edorgan telah mengumumkan keberhasilan negara mereka dalam mendapatkan ladang migas baru di Laut Mediterania Timur atau di Black Sea (Laut Hitam).
Hal tersebut, menjadi kabar gembira bagi dunia Energi negara Turki khususnya Migas mereka. Aceh terus bermimpi memiliki pemimpin yang dapat bekerjasama layaknya Turki mengeksplor Migas Lepas pantai wilayahnya.
“Berabad-abad Belanda mempertahankan Aceh dan konflik Aceh – Indonesia erat kaitannya dengan sumber mineral melimpah Gas Alam dan Minyak Bumi lepas pantai Laut Andaman itu,” pungkas Ichsan. (Usan)