BERITA BEKASI – Sejumlah kontraktor yang mendapat plotingan proyek yang bersumber dari APBD Kota Bekasi 2024, sudah mulai gelisah. Pasalnya, pekerjaan yang dijanjikan tak kunjung diterima, Selasa (14/10/2024).
Apalagi diantara kontraktor tersebut sudah mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapatkan proyek yang dijanjikan oknum-oknum dilingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
Beberapa proyek disejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ada yang dibatalkan atau dievaluasi dengan alasan beragam. Ada yang tidak sesuai prosedur bahkan ada yang berpotensi korupsi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Proyek besar seperti proyek Polder Air Mutiara Gading Timur (MGT) yang akhirnya dievaluasi dengan alasan disinyalir potensi korupsi. Juga sejumlah proyek Pengadaan Langsung (PL) yang sudah terkondisikan.
“Iya mereka (oknum kontraktor) mengaku sudah mengeluarkan uang besar. Tapi janji proyek makin tidak jelas,” ucap salah satu pegawai di Pemkot Bekasi yang tak mau disebut namanya.
Kondisi tersebut pernah dikomentari Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi, ada aliran uang komisi buat salah satu calon Walikota Bekasi di Pilkada 2024.
Dia mengatakan, guna mendapatkan logistik untuk modal Pilkada mendatang, Uchok juga menerima informasi bahwa beberapa Kepala Dinas dan sejumlah pengusaha telah dikondisikan untuk menyetorkan uang fee proyek.
“Fee proyek kepada salah satu Calon Kepala Daerah atau Cakada melalui jaringannya dilingkup Pemkot Bekasi. Jangan sampai masyarakat Kota Bekasi terpedaya oleh janji manis calon Kepala Daerah,” ingatnya.
“Padahal, di balik itu ada niat terselubung yaitu hanya ingin memperkaya diri dan kelompoknya,” tambah Uchok mengakhiri kepada wartawan. (Dhendi)