Dilematis Presiden Prabowo Pilih Jamintel Reda Manthovani Jadi Jaksa Agung

- Jurnalis

Selasa, 1 Oktober 2024 - 23:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho

Foto: Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho

BERITA JAKARTA – Rumors Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung, Reda Manthovani bakal mengisi posisi Jaksa Agung kian santer terdengar dikalangan pewarta.

Pasalnya, berdasarkan Undang-Undang (UU) Kejaksaan, pengangkatan Jaksa Agung merupakan hak prerogatif Presiden.

Pembatasan baru diluar UU Kejaksaan adalah berdasarkan putusan MK Nomor: 6/PUU-XXII/2024 yang mensyaratkan Jaksa Agung bukan pengurus Partai politik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi, sebenarnya tidak ada masalah hukum jika Presiden terpilih Prabowo mengangkat Jamintel Reda Manthovani sebagai Jaksa Agung,” ucap Wakil Ketua LP3HI, Kurniawan Adi Nugroho, Selasa (1/10/2024).

Baca Juga :  Miris...!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

“Sah-sah saja jika Prabowo mengangkat orang yang dia percayai untuk menjadi pejabat Negara,” tambahnya.

Apalagi kata Kurniawan, Reda Manthovani adalah Jaksa karier, sehingga memiliki kapasitas mumpuni, baik sebagai Jaksa maupun kapasitas kepemimpinan.

“Sangat panjang jenjang karier yang harus dilalui untuk bisa menjadi Jaksa Agung Muda,” imbuh Kurniawan.

Baca Juga :  Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Namun, lanjutnya, pengangkatan itu menjadi tidak elok, jika dikaitkan posisi Jamintel yang merupakan ipar Sufmi Dasco Ahmad yang notabene adalah salah satu pimpinan di Partai Gerindra.

“Publik akan menilai pengangkatan tersebut bertujuan untuk menaklukkan oposan dengan menggunakan tangan hukum,” cetusnya.

Kalaupun Prabowo tetap mengangkat Reda Manthovani sebagai Jaksa Agung, maka dia harus bisa meyakinkan publik.

“Bahwa Kejaksaan tidak akan digunakan untuk membungkam suara kritis publik terhadap Pemerintah,” pungkasnya. (Sofyan)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 84 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB