BERITA BEKASI – Peristiwa presekusi yang dialami M. Zulkifli yang terpaksa harus menyediakan uang sebesar Rp10 juta, karena anaknya dituduh mencuri motor mendapat perhatian dari Praktisi Hukum, Dr. Reza Saputra, SH, MH.
Peristiwa itu, terjadi di wilayah Kelurahan Kebon Kosong RT 02 RW 01, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat pada Minggu 25 Agustus 2024 yang menimpa Putra anak dari M. Zulkifli.
“Baik warga maupun Ketua RW dan RT setempat tidak bisa membuat Peradilan sendiri begitu. Apalagi baru bermodal curiga,” terang Reza menanggapi Matafakta.com, Sabtu (28/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kasarnya, sambung Reza, tertangkap tangan saja pelaku harus diserahkan ke pihak yang berwajib atau polisi yang akan memeriksa dan tidak dibenarkan main hakim sendiri.
“Pak RW dan pak RT setempat tentu paham soal itu, bukan mengikuti kecurigaan korban sampai harus diikat dengan surat pernyataan bahwa akan menganti motor yang hilang itu,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Reza, nilai mengganti motornya tidak kecil dalam perjanjian tertulis sampai Rp20 juta. Sementara bukti tuduhan itu tidak kuat hanya bermodal CCTV yang merekam orang lewat.
“Trus kalau terekam orang lewat dilokasi tempat motor itu hilang udah pasti dia malingnya? Kan waktu hilangnya juga ngak jelas sebab CCTV tidak merekam langsung posisi parkir motor itu,” jelasnya.
M. Zulkifli mengaku, terpaksa harus mengeluarkan uang sebesar Rp10 juta agar anaknya Putra bisa dibawa pulang kerumah dengan aman dan tidak terjadi aksi kekerasan.
“Kan saya dihubungi waktu anak saya tertuduh melakukan pencurian motor. Waktu saya datang kelokasi warga sudah ramai,” terangnya.
Saat itu, kata Zulkifli, dirinya juga belum mengetahui pasti apakah anaknya Putra benar terlibat dalam pencurian motor milik Nurhayati yang dituduhkan itu.
“Namanya motor hilang diparkir pinggir jalan depan rumah kan belum tentu juga anak saya yang melakukan. Kan bukan anak saya aja Putra yang lewat disitu,” jelasnya.
Ditengah kebingungan, lanjut Zulkifli, dirinya disodorkan surat pernyataan yang harus ditandatangani akan menganti motor Nurhayati sebesar Rp20 juta.
“Saat dilokasi kejadian saya terpaksa keluar Rp10 juta karena saya memikirkan keselamatan anak saya meski belum ada bukti bahwa Putra anak saya yang melakukan pencurian motor itu,” pungkasnya. (Sofyan)