BERITA BEKASI – Surat Keputusan (SK) Pj Kepala Desa (Kades) Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sumardi terancam dibatalkan.
Pasalnya, rencana pergantian Pj Kades Sumberjaya tersebut awalnya hanya berdasarkan melalui pesan whatsapp Kasie Kepemerintahan (Kasipem) Kecamatan, bukan Dinas.
“Tanpa ada pemberitahuan berdasar Dinas kecuali whatsapp dari Kasipem secara pribadi,” terang Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma, Rabu (25/9/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Semua prosedur, kata Indra, dilaksanakan dihari libur 3 hari kemarin, Sabtu, Minggu dan Senin tanggal merah yakni, Maulid Nabi, SAW dan Selasa-nya pengambilan sumpah Pj baru.
“Artinya, pemberhentian mendadak dan berita acara yang tidak diterima atau ditanda tangani Pj Sofyan Hakim yang mau dicopot digantikan Pj Sumardi,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Indra, dasar atau alasan pencopotan Pj Kades Sumberjaya, Sofyan Hakim digantikan dengan Pj Sumardi yang masih menjabat di Desa Tegal Asih, tidak jelas.
“Padahal, jelas masa berlaku SK Pj Kades Sumberjaya, Sofyan Hakim itu hingga terlantiknya Kepala Desa devinitif. Ada apa di Desa Sumberjaya?,” tutur Indra.
Dengan fakta itu, sambung Indra, pergantian Pj Kades Sumberjaya, bukan bersifat administrasi Pemerintahan atau prosedur, tapi lebih seperti manajemen warung kelontong.
“Jadi kalau kabarnya SK baru Pj Kades Sumberjaya terancam dibatalkan ngak salah, karena berkaitan dengan tanggung jawab pengelolaan Dana Desa yang cukup besar,” imbuhnya.
Masih kata Indra, informasi yang diterima, Pj Kades Desa Sumberjaya, Sofyan Hakim yang dicopot, tidak mau menandatangani Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) yang tidak jelas.
“Wajar, karena tanggung jawab ada di Pj Sofyan Hakim siapa yang berurusan dengan hukum terkait pengelolaan Dana Desa. Kan kudu jelas dulu,” sindirnya.
Apa karena itu, tambah Indra, Pj Sofyan Hakim mendadak segera dicopot atau digantikan dengan Pj Kades lain sebab kabarnya LPJ Tahap 1 Tahun 2024 tak kunjung selesai.
“Salah satunya seperti program pemanfaatan lahan kosong kerjasama PT. Mainur yang anggarannya cukup fantasatis ditanah pengairan juga perlu diperhatikan,” pungkas Indra. (Hasrul)