Praktisi Hukum Dorong Hukuman Mati Pelaku Pemerkosa Gadis Penjual Gorengan

- Jurnalis

Rabu, 25 September 2024 - 11:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Advokat Senior Alexius Tantrajaya

Foto: Advokat Senior Alexius Tantrajaya

BERITA JAKARTA – Pasca ditangkapnya Indra Setiawan pembunuh sekaligus pemerkosa gadis penjual gorengan Nia Kurnia Sari di Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Praktisi Hukum, Alexius Tantrajaya mengatakan, harus dijadikan momen atau waktu yang tepat bagi seluruh Aparat Penegak Hukum (APH) sebagai peringatan.

“Polisi, Jaksa dan Hakim yang menangani kasus dapat menjadikan kasus ini sebagai peringatan,” terang Alexius kepada Matafakta.com, Rabu (25/9/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dengan menjatuhkan sanksi pidana seberat-beratnya terhadap pelaku IS bila terbukti perbuatannya dilakukan sudah dengan direncanakannya terlebih dahulu.

Baca Juga :  Polisi Tengah Dalami Dugaan Asusila di Ponpes Karang Bahagia Bekasi

“Agar dapat mencegah atau setidaknya dapat mengurangi terjadinya tindak pidana serupa dikemudian hari,” ucapnya.

Alexius menerangkan, mengingat barang bukti cangkul yang digunakan pelaku untuk mengubur jasad korban Nia, harus diungkap.

“Apakah telah dipersiapkan pelaku IS sebelum memperkosa korban Nia. Jika terbukti, maka IS harus dihukum maksimal mati sesuai Pasal 340 KUHP, tentang pembunuhan berencana,” tegasnya.

Untuk itu, Alexius menyarankan kepada Penyidik Reserse Kriminal Polres Padang Pariaman yang menangani kasus ini agar menambahkan Pasal 340 KUHP dan Pasal 339 KUHP.

Baca Juga :  Minta Diusut, Ibu Korban Penganiayaan Belasan Remaja Lapor ke Polisi

“Disamping pasal berlapis yang sudah dipersangkakan kepada pelakunya Pasal 338 KUHP, Pasal 351 (3) KUHP dan Pasal 285 (KUHP),” urai pria yang berprofesi sebagai Advokat senior ini.

Tujuan pemberian sanksi pidana maksimal terhadap pelaku dalam kasus ini, tentu diharapkan oleh masyarakat dapat mengurangi terjadinya kasus serupa dikemudian hari. Semoga. (Sofyan)

Berita Terkait

Komnas PA Minta Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Segera Proses Hukum
Minta Diusut, Ibu Korban Penganiayaan Belasan Remaja Lapor ke Polisi
Polisi Tengah Dalami Dugaan Asusila di Ponpes Karang Bahagia Bekasi
Soal Tuduhan Curi Motor, Praktisi Hukum: RT & RW Bukan Penegak Hukum
Pilot Susi Air Bebas dari Sandera, Alvin Lim Apresiasi Kinerja TNI-Polri
Owner Sesalkan Toko Beras “Idolaku” Pasar Induk Cipinang
Anaknya Dituduh Curi Motor, M. Zulkifli Diperkusi Bayar Rp20 Juta
Dua Butir Peluru Nyasar ke Permukiman Warga Ciracas Jaktim
Berita ini 55 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 3 Oktober 2024 - 00:00 WIB

Komnas PA Minta Pelaku Pengeroyokan Siswi SMP Segera Proses Hukum

Selasa, 1 Oktober 2024 - 23:08 WIB

Minta Diusut, Ibu Korban Penganiayaan Belasan Remaja Lapor ke Polisi

Senin, 30 September 2024 - 10:32 WIB

Polisi Tengah Dalami Dugaan Asusila di Ponpes Karang Bahagia Bekasi

Sabtu, 28 September 2024 - 10:38 WIB

Soal Tuduhan Curi Motor, Praktisi Hukum: RT & RW Bukan Penegak Hukum

Sabtu, 28 September 2024 - 09:54 WIB

Pilot Susi Air Bebas dari Sandera, Alvin Lim Apresiasi Kinerja TNI-Polri

Berita Terbaru

Kasus Proyek Naskah Akademik

Seputar Bekasi

JNW Terus Soroti Proyek Naskah Akademik Desa se-Kabupaten Bekasi

Sabtu, 5 Okt 2024 - 09:57 WIB

Foto: Kantor Polda Metro Jaya

Seputar Bekasi

JNW Minta Keseriusan Ditreskrimsus Polda Usut Proyek Naskah Akademik

Jumat, 4 Okt 2024 - 10:49 WIB