BERITA BEKASI – Belum genap 28 hari proyek pekerjaan peningkatan Jalan di Wilayah Desa Pantai Hurip, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sudah dilakukan pemgambilan sampel ketebalan atau coredril.
Sesuai teknis atau kontrak kerja, proyek yang dianggarkan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP), Kabupaten Bekasi yang dikerjakan CV. Satria Tambun itu, memiliki ketebalan 15 centimeter.
Namun, fakta dilapangan proyek yang dikerjakan CV. Satria Tambun sejak tanggal 3 Agustus 2024 tersebut, hanya memiliki ketebalan 8 sampai 9 centimeter dan tanpa keterangan atau memasang papan proyek sebagai informasi masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Mengurangi volume hingga 7 centemeter. Sudah sejak awal banyak kecurangan yang dilakukan oknum kontraktor,” terang salah satu Team Investigasi Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR), Rahmat kepada Matafakta.com, Selasa (14/8/2024).
Dikatakan Rahmat atau biasa disapa Goler mengatakan, CV. Satria Tambun, sengaja tidak memasang papan proyek sebagai media informasi masyarakat terkait pekerjaan proyek Pemerintah yang tengah dikerjakan agar tidak terpantau.
“Agregat yang harus digunakan adalah Agregat Kelas A. Namun yang digunakan beskos atau pecahan batu dengan harga yang lebih murah hingga pengurangan volume oleh oknum kontraktor tersebut,” ungkap Rahmat.
Hebatnya, lanjut Rahmat, setelah beberapa hari dikerjakan tepatnya pada Kamis 8 Agustus 2024, pekerjaan tersebut sudah selesai dikerjakan. Dan pada tanggal 13 Agustus 2024 siang, sudah ada beberapa lobang coredril.
“Aneh sementara ditentukan pengambilan sample coredril setiap pekerjaan pengecoran jalan minimal 28 hari setelah dikerjakan. Kok ini baru 5 hari selesai sudah langsung dicoredril,” sindirnya.
Masih kata Rahmat, berdasarkan informasi surat pemesanan beton yang mengerjakan adalah CV. Satria Tambun. Pihaknya pun sudah berkordinasi dengan pihak Dinas DPRKPP Kabupaten Bekasi.
“Pihaknya meminta untuk dilakukan coredril ulang. Jangan ngambil sample ketebalan di titik lokasi yang semgaja disiapkan. Coba kita acak tempatnya. Kita coredril lagi. Saya yakin tidak ada yang ketebalannya 15 centimeter, semua rata dibawah 10 centimeter,” pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, sejumlah kontraktor yang tidak bersedia namanya disebutkan menilai ada perlakuan spesial terhadap kontraktor CV. Satria Tambun. Sebab, kontraktor lain, rata-rata pengambilan sampel ketebalan semua harus 28 hari.
“Kami yang sudah 20 hari minta untuk mengajukan coredril kepada Kepala Bidang PSU, tidak bisa harus menunggu 28 hari. Lah ini baru 5 hari selesai langsung bisa coredril,” pungkasnya. (Hasrul)