BERITA SLEMAN – Sikap kreatif, inovatif dan spirit berkarya yang ditunjukkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Sleman, Bambang Yunianto Eko Putro, SH, MH, layak diapresiasi.
Bayangkan, setelah menggulirkan tagline Kejaksaan “MILIK KITA”, Kejari Kabupaten Sleman kini meluncurkan program “Jabat Kampus”.
“Itu sinonim dari “Jaksa Sahabat Mahasiswa”, ujar Bambang Yunianto disela-sela kesibukannya memperingati Hari Bhakti Adhyaksa (HBA) ke-64 tahun 2024 sekaligus HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-24 tahun 2024 di kantor Kejari Kabupaten Sleman, Senin (22/7/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program anyar ini diresmikan Kepala Kejari Sleman, Bambang Yunianto, di Aula Kantor Kejari Sleman Jalan Parasamya Tridadi Sleman yang ditandai dengan pemukulan gong dan dihadiri perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta.
“Program Jaksa Sahabat Kampus, menunjukkan bahwa Kejaksaan hadir di tengah Kampus,” ulas Bambang.
Melalui terobosan ini, lanjutnya, nanti akan disampaikan sosialisasi dan penyuluhan untuk memberi pencerahan terkait persoalan hukum dikalangan civitas akademika di wilayah Kabupaten Sleman.
“Kami akan memberikan edukasi bukan hanya bagi Mahasiswa Fakultas Hukum, tetapi bagi semua mahasiswa di Kampus yang ada di Sleman maupun Kampus yang telah bekerjasama selama ini,” tuturnya.
Kedepan akan dilibatkan sekitar 35 perguruan tinggi yang berada di wilayah Kejari Sleman, teknis pelaksanaan tak jauh dari program Jaksa Masuk Sekolah yang telah dicanangkan sebelumnya.
“Nanti kita akan mendatangi kampus-kampus, dan nanti jika ditemukan permasalahan yang dihadapi oleh adik-adik mahasiswa maka akan lebih mudah mengakses langsung kepada Jaksa yang ditugaskan,” kata Bambang.
Apresiasi Civitas
Program “Jabat Kampus” atau Jaksa Sahabat Kampus mendapatkan apresiasi dikalangan Civitas Kampus.
Salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) menyambut baik atas digagasnya Jaksa Sahabat Kampus.
Hal ini merupakan salah satu langkah positif menegakkan Negara Hukum yakni melalui dua Pilar Penegakan dan Pendidikan Hukum. Selain itu, melalui program ini dapat diwujudkan Merdeka Belajar.
“Kehadiran program jabat Kampus kita mengkolaborasikan Penegakan dan Pendidikan Hukum, sehingga mahasiswa bisa terbantu dari segi praktisi, kita bisa dapat belajar dari para profesional, dalam hal Kejaksaan,” ungkap Fatahillah Akbar.
Sedangkan salah satu mahasiswa Fakultas Hukum UGM, Dayu, berharap keberadaan Jabat Kampus dapat membantu dalam hal konsultasi hukum maupun terkait riset.
“Harapannya kami akan lebih mudah dalam belajar mengulik kasus akan lebih cepat dan efektif,” pungkas Dayu. (Red)