BERITA MALANG – Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat yang ikut Pilkada 2024 disorot berbagai kalangan. Salah satunya banner yang tersebar hampir disetiap tempat di Kota Malang yang disinyalir urunan ASN dari staf hingga Kepala Dinas Kota Malang, Jawa Timur.
Kepada awak media, salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Malang DJG mengungkapkan, lingkungan dinas dipaksa mengeluarkan uang untuk membiayai banner dan kampanye yang diadakan setiap hari.
Adapaun kampanye yang dilakukan seperti senam kebaya, ngombe STMJ dan jalan sehat yang dibiayai ASN atas dasar paksaan. Bahkan melalui beberapa orangnya Wahyu memaksa agar ASN datang disetiap kegiatan kampanyenya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Banyak teman ASN memilih tidak hadir karena cara Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat yang terkesan memaksa. Alhasil kampanyenya dari hasil urunan ASN dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) terlihat sepi.
“Atasan saya hampir keluar uang Rp10 juta setiap kegiatan yang diadakan diwilayahnya. Sedangkan saya hanya mengeluarkan uang Rp300 ribu, karena memang tidak memiliki uang,” ungkapnya.
Sementara itu, Ahmad Fuad Rahman Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Malang tak henti hentinya mengingatkan Pj Walikota Malang.
Terbaru dilansir dari media lokal malang Fuad menyatakan ada tebang pilih atas banner yang diturunkan di Kota Malang. Fuad menyatakan bahwa dirinya memasang baliho melakukan ijin ke dinas, sedangkan Pj tidak melakukan hal tersebut.
Pj Walikota Malang Wahyu Hidayat mengatakan bahwa dia tidak tahu menahu tentang banner yang terpasang. Hingga berita ini diturunkan, Pj Walikota Malang tidak bisa dihubungi. (Putri)