BERITA BEKASI – Ketua Umum LSM Solidaritas Transparansi Intelektual Pemerhati (SNIPER) Indonesia, Gunawan prihatin dengan kondisi Sungai Cilemahabang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Pasalnya, sudah puluhan tahun lamanya Sungai Cilemahabang tercemar limbah yang hingga kini tidak ada upaya atau tindakkan pemulihan kondisi dari Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bekasi.
“Padahal Pemerintah Kabupaten Bekasi memiliki otoritas untuk itu, tapi nyatanya air Sungai Cilemahabang hingga kini masih berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tak sedap,” kata Gunawan kepada Matafakta.com, Rabu (5/6/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dilain sisi, masyarakat yang tinggal sekitar sungai dan LSM Lingkungan Hidup sudah tidak lagi bersuara nyaring menyoal pencemaran sungai yang sudah tercemar limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) tersebut.
“Bahkan diberbagai Group WhatsApp sudah tidak lagi terdengar keluhan dan tulisan-tulisan mengenai pencemaran Sungai Cilemahabang. Mungkin sudah pada lelah melihat ketidakmampuan Pemerintah Daerah,” sindir Gunawan.
Untuk itu, lanjut Gunawan atau biasa disapa Mbah Goen kepada Tim Perumus Kongres Masyarakat Bekasi (KMB) berharap memasukan rekomendasi perihal Sungai Cilemahabang tercemar untuk menjadi butir resolusi Gedung Juang.
“Kalau sudah begini keadaan Sungai Cilemahabang apa harus didiamkan tanpa upaya dan solusi. Sebab, jika kondisinya dibiarkan kerusakan lingkungan akan semakin parah dan mengancam kehidupan,” ujarnya.
Diketahui Sungai Cilemahabang berhulu pada Sungai Cikeas, Bogor dan tergabung pada kanal Cikarang-Bekasi-Laut yang menyatu dengan Sungai Cileungsi hingga akhirnya bermuara di Tarumajaya. (Hasrul)