BERITA BEKASI – Banyak yang menilai, kekisruhan ditubuh Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Bekasi kental dengan nuansa politis. Hal tersebut, dibenarkan Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Choiroman J Putero.
Pria yang pernah menjabat Ketua DPRD Kota Bekasi ini mengaku, dirinya tidak mau berpihak ke kubu manapun baik Rahmat Malik maupun Ahmad Zarkasih.
Dikatakan Choiroman, selaku Anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi adalah bagaimana memastikan Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhammad sebagai Kepala Daerah, melakukan pembinaan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau kami kan sesuai tupoksi Komisi IV ya bicaranya kinerja Pemerintahan Daerah. Dalam hal ini Pj Walikota Bekasi, melakukan pembinaan kepada ASN, termasuk Kadispora,” tegas politisi asal PKS ini.
Seharusnya, lanjut Choiroman, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) dan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bekasi, bisa melakukan mediasi kepada kedua kubu di IPSI Kota Bekasi.
“Kan harusnya Kadispora dan KONI Kota Bekasi bisa memediasi kedua belah pihak, sehingga permasalahannya tidak melebar kemana-mana,” cetusnya.
Saat ditanya adakah nuansa politik dalam kasus perebutan tampuk pimpinan di IPSI Kota Bekasi. Choiroman menegaskan, pasti ada kepentingan politik.
“Iyalah pasti (politisasi), meski lembaganya bukan lembaga politik (IPSI), tapi insturmen politik terlihat,” bebernya.
Pihaknya, lanjut Choiroman, Komisi IV ingin lebih luas lagi ke Pj Walikota Bekasi bagaimana mengevaluasi semua ASN yang terlibat di organisasi seperti cabang olahraga dan KONI Kota Bekasi.
“Apalagi KONI Kota Bekasi penerima anggaran daerah cukup besar pasti penting transparansi ketika banyak ASN di dalam pengurusannya,” tutur Choiroman sekaligus meminta jangan hanya “diam” saja.
Sementara itu, Wakil Ketua 1 IPSI Kota Bekasi, Deni Saefudin Hidayatullah menjelaskan, pihaknya memang sengaja meminta audiensi dengan Komisi IV DPRD Kota Bekasi.
“Kita menceritakan kondisi ikut cawe-cawenya oknum petinggi di KONI Kota Bekasi terhadap kepengurusan IPSI Kota Bekasi,” ungkapnya.
Tak tanggung, Kadispora, Ahmad Zarkasih yang juga menjabat Wakil Ketua IV KONI Kota Bekasi juga ambisi menjadi Ketua di Cabor Pencak Silat dengan menjadi Ketua IPSI Kota Bekasi melalui Muskotlub pada Minggu 3 Maret 2024 kemarin di Aula Gedung KONI Kota Bekasi.
“Ya bisa dibayangkan, masa sudah jadi Pengurus KONI, juga menjabat sebagai Kadispora yang harusnya mengayomi semua cabor, eh masih mau jadi Ketua IPSI juga,” sindirnya.
Maka itu, tambah Deni, pihaknya menceritakan semua kronologis termasuk saat dirinya menjadi salah satu peserta pencak silat yang ikut turnamen ke Korea Selatan yang tidak dibiayai APBD Kota Bekasi dan berhasil menggondol Juara 3 mewakili Indonesia, khususnya Kota Bekasi.
“Eh pas sudah kembali ke Kota Bekasi, KONI Kota Bekasi minta saya untuk membuat SPJ. Ini kan aneh. Lah ngasih biaya ngak, tapi minta pertanggungjawaban pembiayaan,” pungkasnya. (Dhendi)