BERITA BEKASI – Walk out dari ruang Rapat Dengar Pendapat (RDP), Sekretaris Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Nuryadi Darmawan mengaku, kecewa dengan ketidakhadiran Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad.
“Ya, saya kan menggunakan hak politik saya untuk keluar dari rapat itu. Meskipun saya menjabat sebagai Sekretaris Komisi 1,” kata Nuryadi kepada awak media usai meninggalkan ruangan rapat, Kamis (21/3/2024).
Pertemuan itu, mengagendakan soal surat maklumat penutupan Tempat Hiburan Malam (THM) di bulan Suci Ramadhan, soal mutasi dan adanya laporan Tokoh Masyarakat terkait kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelum walk out, Nuryadi mengaku, sempat menanyakan beberapa hal termasuk kondisi kas daerah yang dijawab oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Bekasi masih ada Rp600 miliar.
“Aman, masih ada Rp600 miliar. Tapi seperti apa kondisinya ngak bisa dijawab. Terus ngapain saya ada di dalam meningan saya rapat Fraksi,” ujarnya.
Nuryadi juga mengaku akan menggalang Hak Angket yang diklaim bahwa Fraksinya sudah setuju, tinggal Partai Golkar mudah-mudahan bisa ikut mendukung Hak Angket yang akan digalangnya.
“Tinggal Partai Golkar mudah-mudahan bisa ikut mendukung Hak Angket yang akan digalangnya,” tandas Nuryadi.
Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi menambahkan, seharusnya Pj Walikota Bekasi, Raden Gani Muhamad hadir, karena diundang Komisi 1 DPRD Kota Bekasi, secara kelembagaan.
“Harusnya hadir. Tadi Sekda sudah menyampaikan permohonan maaf ketidakhadiran Pj Walikota Bekasi,” pungkasnya singkat.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi, Junaidi mengatakan, ketidakhadiran Pj Walikota Bekas, Raden Gani Muhamad dalam RDP Komisi 1 DPRD, karena mendadak dipanggil Mendagri di Jakarta.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bekasi, Asda I Setda Kota Bekasi, Kepala BKPSDM, Kepala Satpol PP Kota Bekasi, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bekasi. (Dhendi)