BERITA BEKASI – Sejak dimulainya masa kampanye Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 28 November 2023 lalu mulai menjadi sorotan masyarakat di Kota Bekasi, Jawa Barat.
Salah satunya Binsar Sihombing yang juga aktif sebagai jurnalist mengatakan, pola kampanye para Calon Legislatif (Caleg) di Kota Bekasi mulai tingkatan Caleg DPRD Kota Bekasi, Caleg DPRD Provinsi Jabar maupun Caleg DPR RI masih konvensional.
“Iya saya perhatikan masih konvensional cara kampanye para Caleg. Misalnya masih menggunakan pohon dan tiang litrik sebagai lahan menaruh banner,” ujar Binsar kepada awak media, Sabtu (2/12/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Malah masih berebut tembok kosong untuk menaruh spanduk, sehingga merusak estetika dan lingkungan,” tambah Binsar.
Padahal, kata Binsar, harusnya di era digital ini, para Caleg dituntut lebih kreatif dalam mensosialisasikan dirinya tentu yang utama dengan turun langsung ke masyarakat dengan program dan gagasan.
“Hanya sedikit Caleg yang memanfaatkan portal berita atau media online. Sebagian Caleg Incumbent menggunakan media sosial sebagai sarana sosialisai yang murah dan efektif,” sindir pria yang akrab disapa bang Binsar ini.
Binsar juga menilai dari ratusan Caleg tingakt DPRD 1 (Kota Bekasi) paling kurang 10 persen Caleg yang serius turun sosialisasi dan membranding diri melalui Alat Praga Kampanya (APK).
“Selebihnya hanya Caleg pelengkap saja dengan berbagai alasan seperti kurang cost politik, tak ada niat dari awal maju sebagai Caleg dan alasan lainnya,” ungkap Binsar.
Binsar justru membandingkan sosialisasi para Caleg dengan strategi tim bakal calon Walikota Bekasi 2024, Tri Adhianto yang sudah jauh-jauh hari mempersiapkan diri untuk mendapatkan tiket rekomendasi dari Partainya yakni PDIP.
“Justru saya melihat Tri itu pinter memanfaatkan semua peluang untuk bersosialisasi. Baik sebagai Ketua KONI Kota Bekasi, hadir diacara-acara yang dibuat istrinya sendiri sebagai Ketua KORMI Kota Bekasi,” ucapnya.
Termasuk, sambung Binsar, panggung yang disiapkan istri Tri yang juga menjabat sebagai Ketua “Forum Kota Bekasi Sehat”.
“Sesekali Tri diformat jadi dosen, sesekali tukang cilok pun dijabanin. Pokoknya upaya untuk mempertahankan survey popularitas dan elektabilitasnya dia lakoni,” tutur Binsar
Dari sisi jaringan birokrat dilingkup Pemerintah Kota Bekasi Tri sebelum lengser dari jabatannya berhasil menempatkan orang-orangnya di tempat strategis guna mendukung kepentingan politiknya di 2024.
“Hingga kini hampir semua Lurah, Camat serta Kepala Dinas dan jajaran dibawahnya masih loyal mendampingi dan melayani baik Tri maupun istrinya,” sindir Binsar lagi.
Akses finansial, tambah Binsar dari jaringan dilingkup Pemerintah Kota Bekasi cukup untuk menunjang kepentingan di Pilkada 2024 mendatang.
“Para Caleg ikuti dong gaya dan pola kampanye Tri Adhianto yang sangat kreatif dan berbiaya low cost,” pungkas Binsar. ((Dhendi)