Ini Kronologis Anak Operasi Amandel di RS. Kartika Husada Jadi Mati Batang Otak  

- Jurnalis

Kamis, 28 September 2023 - 20:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Albert Francis

Foto: Albert Francis

BERITA BEKASI – Albert Francis orang tua dari pasien anak yang tidak sadarkan diri setelah operasi amandel mengungkapkan, sebelum dibawa ke RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi anaknya dahulu dibawa ke Puskesmas.

Namun, dari Puskesmas diberikan rujukan ke RS. Kartika Husada Jatiasih, karena kedua anaknya memiliki penyakit amandel. Setelah datang ke RS. Kartika Husada Jatiasih benar bahwa kedua anaknya memiliki amandel dan harus dioperasi.

“7 September 2023, saya bawa kedua anak saya ke RS. Kartika Husada, karena dapat rujukan dari Puskesmas dan ketemu dokter THT. Hasil pengecekan, kedua anak saya yang pertama dan kedua amandel,” kata Albert.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tapi, sambung Albert, awal dicek anak saya yang kedua punya keluhan ditelinga dan sering batuk pilek yang tidak sembuh-sembuh dan ternyata masih berkaitan dengan penyakit amandelnya.

Kemudian, lanjut Albert, dilakukanlah perawatan pada Kamis 14 September 2023 di RS. Kartika Husada karena akan dilakukan tindakan atau operasi pada Senin 19 September 2023.

Ternyata setelah dilakukan tindakan atau operasi anak kedua yang operasi amandelnya dilakukan lebih dulu, dua hari tidak sadarkan diri. Parahnya, orang tua tidak diberitahu. Sedangkan anak pertama yang operasinya dilakukan setelah anak kedua sudah selesai.

Baca Juga :  Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang

“Saya sempat menanyakan ke pihak dokter penanggung jawab dan tidak dijelaskan secara detail. Kita minta rekam medik sebagai hak kita, itu kita tidak dikasih tahu. Sampai dua hari setelah operasi, anak saya tidak sadar, baru kita dikasih tahu,” ucapnya.

Hingga saat ini anaknya masih tergolek lemah di RS Kartika Husada. Dan pihak dokter beberapa hari kemudian mengatakan bahwa anak keduanya mengalami batang otak mati, sehingga anaknya harus masuk ruang ICU pada Jum’at 22 September 2023 lalu.

Hingga saat ini, anak keduanya tidak sadarkan diri di ruang ICU. Bahkan sang anak tidak dapat merespon apapun dan bernapas lewat bantuan alat.

“Kita kecewa dengan manajemen RS. Kartika Husada yang tidak menjelaskan. Kita minta rujukannya pun tidak diberikan. Kita minta rujukan ingin cari Second Opinion di RS lain bener ngak sih anak saya begini,” ungkap Albert.

“Karena anak saya hanya operasi ringan amandel. Anak saya yang pertama berhasil, kenapa anak kedua yang dioperasi duluan malah berakhir dengan diagnosa mati batang otak,” tambahnya bingung.

Sekarang sudah hari ke-8, ia mengaku, sudah empat kali melakukan pertemuan dengan pihak RS. Kartika Husada. Anehnya ketika dirinya meminta rekam medik putranya, pihak RS selalu berkelit dengan berdalih harus rapat manajemen terlebih dahulu.

Baca Juga :  Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang

Setiap pertemuan juga dirinya tidak dipertemukan dengan sang dokter penanggungjawab, melainkan hanya dipertemukan dengan pihak Humas dan Kepegawaian Rumah Sakit (RS) Kartika Husada.

Hal tersebut menyebabkan dirinya tidak mendapatkan informasi yang utuh. Maka dari itu, dirinya mempertanyakan tindakan dari RS Kartika Husada. Kenapa anaknya datang sehat dengan hasil diagnosa hanya amandel kemudian setelah mendapat tindakan operasi amandel, anaknya malahan didiagnosa mati batang otak.

Hingga saat ini dirinya tidak mendapatkan penjelasan apapun dari RS. Kartika Husada Jatiasih. Apalagi saat melakukan operasi kita diminta datang pagi pukul 5 dan pukul 12 baru dilakukan tindakan. Harusnya kalau mau operasi sehari sebelumnya datang dan hari berikutnya dilakukan operasi.

“Kalau ini tidak, pagi datang lantas siangnya langsung operasi. Ternyata saat operasi, anak saya langsung diambil begitu saja tanpa sepengetahuan istri saya yang saat itu sedang mandi. Kita meminta pertanggungjawaban dari RS. Kartika Husada. Karena anak saya keduanya sehat saat datang ke rumah sakit, kenapa setelah operasi amandel malah didiagnosa mati batang otak,” pungkasnya kecewa. (Indra)

Berita Terkait

Sidang Depo Pertamina Plumpang Meledak, 38 Warga Tewas Terpanggang
JNW: Pemilik Bus dan Penyelenggara Study Tour Sekolah Harus Bertanggung Jawab
Polda Jateng Berhasil Ungkap 3 Pelaku Pembunuhan di Desa Jatisobo
Humas KAI Doup 4 Semarang Prihatin Korban Tertemper KA Argo Muria
Gempa Tuban 6.0 Mag Terasa di Surabaya, Rembang Hingga Kota Semarang
Ketua PMI Jusuf Kalla Serahkan Bantuan Korban Banjir Demak
Kapolda Jateng Tinjau Dampak Jebolnya Tanggul Sungai Wulan Karanganyar   
Penggiat Anak Minta Ibu Pelaku Pembunuhan di Bekasi Dihukum Berat
Berita ini 251 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Mei 2024 - 16:43 WIB

Waduh…!!!, di Kabupaten Bekasi Lantik Pejabat BUMD Jelang Tengah Malam

Senin, 20 Mei 2024 - 14:09 WIB

Dukung Pencalonan Tri Adhianto, MUI Kota Bekasi Terpapar Politik Praktis

Senin, 20 Mei 2024 - 09:41 WIB

Cegah Penyakit DBD, RT01 Perumahan VGH Kebalen Gelar Fogging  

Senin, 20 Mei 2024 - 08:28 WIB

DR. Weldy: Urgensinya Apa Akomodasi PPK dan PPS Plesiran ke Bali

Minggu, 19 Mei 2024 - 17:52 WIB

Polres Kabupaten Bekasi Didesak Usut Pengancaman Keluarga Pirlen Sirait

Jumat, 17 Mei 2024 - 17:13 WIB

Pasca Pemberitaan Proyek Conblock SDN 02 Kebalen Dadakan Pasang Plang

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:04 WIB

Pengurus PWI Bekasi Raya Bakal Dilantik 26 Juni 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:55 WIB

DBMSDA Kota Bekasi Kembali Anggarkan Rp1,8 Miliar Proyek Sumur Resapan

Berita Terbaru

Foto: Samuel F Silaen

Berita Utama

Hadiah Fenomenal Reformasi 1998 Hingga Kembali ke Neo Orde Baru! 

Senin, 20 Mei 2024 - 14:39 WIB

Foto: Giat Fogging Wilayah RT01 RW024 Perum VGH Kebalen, Minggu 19 Mei 2024

Seputar Bekasi

Cegah Penyakit DBD, RT01 Perumahan VGH Kebalen Gelar Fogging  

Senin, 20 Mei 2024 - 09:41 WIB

Foto: DR. Weldy Jevis Saleh, SH, MH dan Jajaran PSI Kota Bekasi

Seputar Bekasi

DR. Weldy: Urgensinya Apa Akomodasi PPK dan PPS Plesiran ke Bali

Senin, 20 Mei 2024 - 08:28 WIB