BERITA BEKASI – Ada yang menarik dan menjadi perhatian setibanya Walikota Bekasi, Tri Adhianto Tjahyono dilokasi acara launcing perencanaan pemindahan intake air baku Perumda Tirta Patriot, Kota Bekasi pada saluran Palanta, Senin (18/9/2023) kemarin.
Kedatangan, Walikota Bekasi itu lebih dulu disambut Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Patriot, Kota Bekasi, Ali Imam Fariyadi atau biasa disapa Aweng yang langsung sigap mendatangi dan mengulurkan tangannya untuk menyalami, Tri Adhianto.
Namun, dalam waktu yang singkat itu, tampak Tri Adhianto dingin bahkan terlihat melengos sambil berlalu menyalami para tamu undangan lainnya yang telah menunggu kedatangan Kepala Daerah sisa masa jabatan 2018-2023, mengantikan, Rahmat Effendi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maklum saja, sejak Ali Imam Fariyadi dilantik pada Senin 17 Juli 2023 sebagai Dirut Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Patriot Kota Bekasi Periode 2023-2028 lalu, 40 ribu pelangan kesusahan mendapatkan air bersih akibat air baku Kali Bekasi tercemar limbah.
Sumpah serapah masyarakat pelangan air bersih pun membanjiri dinding Instagram Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi yang juga menyasar Walikota Bekasi, Tri Adhianto selaku pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk Perumda Tirta Patriot, Kota Bekasi.
Pasalnya, gangguan bahan baku air yang bersumber dari Kali Bekasi tersebut, bukan kali pertama terjadi akibat kelalaian manusia bukan faktor alam. Meski diketahui penyebabnya, namun Pemerintah terkesan tak berdaya untuk mengatasi.
Solusi yang diberikan Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi untuk sementara menyuplai air bersih dengan mobil tengki selama gangguan produksi air pun tak mampu mengakomodir semua pelanggan, termasuk kualitas air yang selama ini dinilai jelek.
Terlebih lagi, para pelangan sudah menunaikan kewajibannya membayar dengan harga standar setiap bulannya sesuai ketentuan tanpa potongan juga konpensasi selama gangguan produkasi atau kebijakan dari Perumda Tirta Patriot maupun Pemerintah Daerah.
Bahkan para pelanggan sekarang terpaksa harus meroggoh koceknya lagi guna memenuhi kebutuhan pokok air bersih mereka sehari-hari untuk keperluan rumah tangga. Tri Adhianto pun dinilai gagal memimpin Kota Bekasi. (Dhendi)