BERITA BEKASI – Keluhan gatal-gatal para pelangan air bersih jangan dipandang sebelah mata, karena itu bagian penting menilai kinerja dan tanggung jawab dijajaran Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Itu gimana, apa belum diseterilisasikan dulu sesuai standard sebelum didistribusikan ke pelangan,” kata Sekjen AMPUH, Heru Purwoko kepada Matafakta.com, Rabu (20/9/2023).
Hal ini juga, sambung Heru, harus menjadi perhatian serius menyikapi tanggung jawab kinerja dijajaran Perumda Tirta Patriot terhadap pelangan air bersih sebagai kebutuhan pokok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Waduh, air tercemar limbah dipaksa didistribusikan juga ke pelangan apa tidak ada control dan pengawasan standar. Ini berbahya,” ujarnya.
Heru pun, mengapresiasi launching perencanaan pemindahan intake air baku Perumda Tirta Patriot pada saluran Palanta, sehingga tidak bergantung pada Kali Bekasi yang selalu tercemar sebagai solusi.
“Tapi, urusan gatal-gatal perlu ada dievaluasi di Perumda Tirta Patriot, karena mengalirkan air tidak standar kesehatan. Berbahaya kedepan jika kinerja seperti itu,” pungkas Heru.
Seperti diketahui, krisis air bersih melanda Kota Bekasi akibat sumber air baku Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi yang berasal dari Kali Bekasi tercemar limbah.
Kondisi tersebut paling parah terjadi selama kurang lebih sepekan terakhir, air baru kembali membaik pada Selasa 19 September 2023 kemarin.
Sebelum itu, krisis air bersih terjadi sepanjang musim kemarau. Sumber air baku yang tercemar limbah tetap diolah lalu didistribusikan ke pelanggan.
Dampaknya, pelanggan pengguna Perumda Tirta Patriot, tidak dapat mengakses air bersih sehingga perlu biaya tambahan untuk membeli air galon isi ulang.
Ditambah lagi masalah kesehatan, air yang tercemar limbah mulai mengakibatkan warga terjangkit gatal-gatal.
Gatal-gatal di Sekujur Tubuh
Nur Hidayati warga Bulak Perwira, Kecamatan Bekasi Utara mengatakan, gatal-gatal mulai dia rasakan sejak kurang lebih dua pekan terakhir.
“Semenjak air PAM kotor, gatal-gatal udah dua minggu lebih dari yang pertama sumber air baku kena limbah,” kata Nur.
Gejala awal gatal-gatal sempat dikira disebabkan polusi udara, tetapi dokter yang memeriksa menyebut penyakit tersebut muncul karena penggunaan air kotor.
“Kata dokter umum saya enggak boleh mandi air PAM, akhirnya saya enggak pakai PAM, saya pakai air isi ulang, memang air PAMnya juga bau kan,” ucapnya.
Gatal-gatal dia rasakan hampir di sekujur tubuh, bintik hitam membekas di permukaan kulitnya mulai dari kaki hingga badan.
“Menurut dokter enggak cuma saya ada banyak, ini belum sembuh 100 persen tapi udah agak mendingan,” pungkasnya. (Dhendi)