BERITA BEKASI – Seorang pengacara muda, Antonius William (28), tewas tertabrak mobil di Kawasan Summarecon, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/8/2023) dini hari.
Korban Antonius merupakan anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) sekaligus anggota Serikat Pengacara Indonesia (SPI).
Kejadian na’as itu terjadi ketika Antonius tengah mengendarai sepeda motor berboncengan dengan ayahnya, Hendrikus La Ndipelita (54).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Hendrikus hendak ke shelter bus Damri tujuan Bandara Soekarno-Hatta di Kayuringin, Kota Bekasi
Hendrikus yang juga pengacara hendak terbang ke Labuan Bajo karena untuk urusan pekerjaan.
Ketua SPI Bekasi Raya, Agus Muryanto mengatakan, korban mengalami kecelakaan ketika tengah mengantar ayahnya, Hendrikus La Ndipelita (54).
“Korban adalah anggota kami. Pada saat kejadian, korban mau mengantar ayahnya yang akan betugas ke Labuan Bajo, ayahnya juga pengacara,” terang Agus, Kamis (24/8/2023).
Antonius dan ayahnya melaju dari arah utara ke selatan dan melaju di jalur yang benar.
Di lokasi kejadian, sepeda motor yang ditunggangi Antonius dan ayahnya tertabrak mobil Toyota Calya bernopol B 2665 UIK.
Mobil Calya tersebut dipacu dalam kecepatan tinggi dan melaju melawan arah, dari Bundaran Summarecon ke utara.
Tabrakan mobil dan motor tersebut terjadi di Jalan Boulevard Selatan, Kawasan Summarecon, Kota Bekasi.
Kecelakaan tersebut menyebabkan Antonius tewas sedangkan ayahnya luka parah.
Sementara, adik korban Cristian Alvito Roman William (20) mengatakan, usai kecelakaan mobil Toyota Calya pelaku penabrak motor kakaknya sempat melarikan diri.
Beruntung, warga bersama pengendara lain di sekitar lokasi sigap mengejar dan berhasil menghentikan laju kendaraan.
Terdapat lima orang di dalam mobil Toyota Calya B-2665-UIK, mereka terdiri dari empat orang pria dan satu orang wanita.
Setelah diamankan warga, kelimanya diserahkan ke Polres Metro Bekasi Kota untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut serta bertanggung jawab atas perbuatannya.
Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, nyawa Antonius tidak tertolong sementara ayahnya mengalami luka parah hingga kini masih mendapatkan perawatan intensif.
“Abang pendarahan di kepala, tangan disebelah kiri patah, kalau ayah sekarang masih di ruang ICU kondisi kemaren abis dioperasi tulang pinggulnya,” ungkapnya.
Alvito juga mengungkapkan, kelima orang yang berada di dalam mobil Calya itu diduga pulang dalam keadaan mabuk minuman keras (miras) dari diskotik Gold Dragon Summarecon.
“Karena di dalam mobil Calya itu ditemukan ada struk belanja. Kelimanya mengahiskan uang untuk miras sebesar Rp4 juta,” pungkasnya. (Dhendi)