BERITA JAKARTA – Pedagang telur ayam di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi dalam dua bulan terakhir.
Rodiah, salah seorang pedagang mengatakan akibat kenaikan harga telur ayam yang sebelumnya berkisar Rp28 ribu kini menjadi Rp32 ribu per kilogram jumlah pembeli anjlok.
“Sampai sekarang masih Rp32 ribu per kilogram. Imbasnya ya pembeli turun, jauh sekali kalau dibanding sebelum lebaran Syawal (Idulfitri),” kata Rodiah di Jakarta Timur, Jumat (14/7/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tingginya harga telur ayam memberatkan daya beli masyarakat, terlebih kenaikan harga terjadi bersamaan dengan komoditas lain seperti daging ayam, minyak goreng dan beras.
Akibatnya, para pedagang harus menanggung komplain dari pelanggan. Sementara mereka juga tidak mengetahui pasti penyebab lonjakan harga telur ayam.
“Sekarang pembeli paling mengurangi jumlah belanja. Pedagang warung makan saja ada yang sampai beli telur pecah, karena harga lebih murah. Jadi menyiasatinya begitu,” ujar Rodiah.
Para pedagang bahan pokok di Pasar Kramat Jati mengeluh, karena mereka harus merogoh modal lebih banyak untuk modal, sementara jumlah pembeli berkurang. (Stave)