Keberanian Warga Sani Lawan OPM, Dampak Keberadaan Pasukan Tengkorak

- Jurnalis

Kamis, 12 Januari 2023 - 10:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Dampak Keberadaan Pasukan Tengkorak

Dampak Keberadaan Pasukan Tengkorak

BERITA JAKARTA – Gerombolan KST pimpinan Undius Kogoya di Intan Jaya sudah tidak bisa bergerak bebas. Pasalnya, warga Sani yang selama tiga bulan ini merasakan dampak kehadiran pasukan Tengkorak Kostrad, secara terang-terangan angkat senjata, melawan Apeni Kobogau dan kelompoknya yang pada Kamis 6 Januari 2023 malam berencana merusak fasilitas bermain dan penerangan yang telah menghiasi kampung Sambili, Intan Jaya, Papua.

Sudah seminggu lamanya, lebih dari 100 pasukan Tengkorak Kostrad pimpinan, Letkol Inf. Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila mengendap di hutan demi mengamankan Kota Sugapa, Intan Jaya.

Meskipun gerombolan KST pimpinan Undius Kogoya tidak mengetahui keberadaan pasukan Tengkorak yang telah siap dengan berbagai jenis senjata tempur, namun Apeni Kobogau yang merupakan wakil dari Undius mengetahui bahwa pasukan Raja Aibon sedang berada di hutan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Itu saya tahu, karena hanya itu Aibon (Raja Aibon Kogila) punya pasukan saja yang berani turun. Itu apa maksudnya masuk-masuk hutan. Itu Raja Aibon cari saya, Undius dan Daniel. Saya juga cari dia,” ucap Apeni Kobogau dalam sambungan telepon sambil marah-marah kepada salah satu anggota Satgas Intel beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno

Nasib ada di tangan Tuhan. Begitu juga dengan kehidupan dan kematian, semua sudah ada ketetapannya. Mungkin karena nasib baik itu saja, yang menjadikan Apen masih bisa bernafas, menghirup udara bebas hingga hari ini.

Betapa tidak, tiga kali suara letusan tembakan yang mungkin hanya menakut-nakuti masyarakat, disertai dengan aksi membakar salah satu rumah dinas yang memang telah lama ditinggal penghuninya, menjadi hiburan Pasukan Tengkorak Kostrad pada Kamis malam.

Sayangnya, aksi teror para gerombolan di malam gelap gulita, cukup jauh dari kedudukan para Kesatria Tengkorak yang beberapa hari ini telah mengendap di hutan. Apalagi, setelah tiga kali meletuskan senjata rongsokannya, Apen dan kelompoknya langsung kabur menjauh, menuju kampung Mamba dan Sambili.

Kapten Inf. Poltak Siahaan alias Panglima Mamba yang terkenal jago tembak, spontan mengendalikan pasukannya di Pos Mamba. Si Panglima Mamba bukan hanya memberi perintah kepada para Kesatria Tengkorak. Namun langsung mengambil posisi penembakan, sambil menunggu, memantau dan mencari, siapa tahu gerombolan tikus-tikus KST dapat dibidik dan ditembak.

Baca Juga :  Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

“Tetap pada kedudukan masing-masing. Siliwangi dan Birawa, pendiaman, siapa tahu tikus-tikus itu kabur lewat depan kalian. Angker tetap pada sektor masing-masing. Enggak usah urusi yang lain. Udah stres tikus-tikus itu. Cari mati dia,” kata Panglima Mamba memerintahkan pasukannya melalui radio HT.

Dari Pos Koper, Raja Aibon Kogila mengendalikan seluruh pasukan Tengkorak Kostrad, baik yang berada di Pos Titigi di ujung Timur, maupun Pos Bilogai di ujung Barat. Dalam perintahnya, Raja Aibon Kogila meminta para Komandan Pos mengendalikan pasukannya masing-masing.

Luar biasa masyarakat Intan Jaya, khususnya warga Sani. Kehadiran pasukan Tengkorak Kostrad di Intan Jaya telah mengubah pemikiran masyarakat. Masyarakat yang dulunya takut dan tidak mau melaporkan aktivitas KST, dengan pendekatan Raja Aibon Kogila dan pasukannya, membuat masyarakat justru angkat senjata, berjuang bersama-sama melawan gerombolan KST Undius Kogoya demi Intan Jaya yang aman, damai dan tentram. (Indra).

Berita Terkait

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik
Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM
Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda
Satgas SIRI Kejagung Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Kalsel
Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana
Kerugian Kasus Impor Gula Mencapai Ratusan Miliar
Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Penyidik Tetapkan 9 Tersangka
Soal Pagar Laut, Boyamin Saiman Bersama LP3HI Praperadilkan KKP
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 17:33 WIB

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik

Selasa, 21 Januari 2025 - 20:18 WIB

Kasus Impor Gula, Penyidik Pidsus Kejagung Cekal Dirut PT. KTM

Selasa, 21 Januari 2025 - 13:42 WIB

Kuasa Hukum KPK Tak Hadir, Sidang Prapid Sekjen PDIP Ditunda

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:49 WIB

Satgas SIRI Kejagung Tangkap Buronan Kejaksaan Tinggi Kalsel

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:36 WIB

Imunitas Jaksa Agung Disoal, Ini Kata Pakar Hukum Pidana

Berita Terbaru

Foto: Ade Kuswara Kunang dan Asep Surya Atmaja

Uncategorized

Pelantikan 6 Februari 2025, Ini Kata Ketua FKMPB Kabupaten Bekasi

Rabu, 22 Jan 2025 - 20:33 WIB

Unggahan Terkait BPJS Kesehatan

Berita Utama

BPJS Kesehatan Kembali Menyita Perhatian Publik

Rabu, 22 Jan 2025 - 17:33 WIB

Foto Kantor Desa Sumberjaya, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat

Seputar Bekasi

Rangkap Jabatan, Lurah Sumardi Adem Jabat Pj Desa Sumberjaya

Rabu, 22 Jan 2025 - 16:58 WIB

Ilustrasi THM

Seputar Bekasi

Sudah Diundangkan, Pemkab Bekasi Didesak Tertibkan THM Langgar Aturan

Rabu, 22 Jan 2025 - 15:38 WIB