KOTA TASIKMALAYA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat membenarkan adanya keluhan para tenaga kesehatan di Puskesmas soal masih sulitnya warga diedukasi soal pencegahan penyakit TB (Tuberkolosis).
“Iya benar, banyak laporan dari sana (Puskesmas) masyarakat masih enggan melakukan pemeriksaan meski batuknya sudah lebih dari seminggu. Ini yang terus kita lakukan edukasi ke masyarakat soal penyakit TB dan penanganannya,” kata Uus, Jumat (15/7/2022).
Dirinya juga menjelaskan, penyebaran wabah penyakit Tuberkulosis (TB) di Kota Tasikmalaya cukup tinggi di tahun 2021, saat itu kasus TB sudah lebih dari 600 kasus.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasik, penderita TB di Kota Tasikmalaya tahun 2021 cukup tinggi. Namun dari awal tahun 2022 trend nya memang menurun,” ujar Uus.
Uus menegaskan, saat ini yang paling penting perlu diketahui kasus penderita Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB).
“Terakhir yang kami terima sangat tinggi, data terakhir itu kurang lebih ada 80 kasus MBR-TB. Saat ini belum melihat data,” ujarnya.
Dijelaskan dia, soal upaya menurunkan angka penderita TBC ada sejumlah program yang saat ini terus dilaksanakan, merupakan bagian upaya penekanan wabah penyakit di tengah pandemi Covid seperti TB, HIV dan DBD yang juga harus di waspadai.
“Kasus meninggal karena TB itu kemungkinan sangat kecil, kecuali MBR-TB yang memiliki resiko meninggal 40 persen. Itu tetap harus di waspadai, makanya sebagai upaya kita melakukan pelatihan kader yang akan bertugas melakukan pendampingan mulai dari penjaringan, diagnosa, termasuk pemantauan minum obat di masyarakat,” tuturnya.
Melalui kader dibawah, kita mendata penderita selanjutnya kader juga melakukan pengetesan terhadap orang-orang terdekatnya. Selanjutnya ada pemeriksaan dahak kepada para pasien untuk mastikan terdapat tidaknya virs TB.
“Mesin PCR itu tidak hanya berlaku untuk pengecekan virus Covid-19, tetapi bisa digunakan untuk tes virus TB. Mesin itu ada dua, yakni di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soekardjo dan Puskemas Purbaratu, itu akan digunakan diganosa cepat untuk TB ini,” pungkas Uus. (Hasrul)