Makan Uang Korban Rp2 Miliar, Raja Sapta Oktohari Dipolisikan

- Jurnalis

Jumat, 13 Mei 2022 - 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Alvin Bersama Korban Investasi Bodong Alwi

Foto: Alvin Bersama Korban Investasi Bodong Alwi

BERITA JAKARTA – Raja Sapta Oktohari (RSO) yang terdaftar dalam Dirjen AHU sebagai Direktur Utama (Dirut) PT. Mahkota Properti Indo Permata (MPIP) diduga menipu kurang lebih 6000 orang dengan kerugian sekitar Rp8 triliun rupiah.

RSO yang menjabat sebagai Ketua Umum Olimpiade Indonesia di Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini, sudah dilaporkan melalui Polda Metro Jaya (PMJ) atas dugaan pidana Perbankan, Penipuan dan Pencucian Uang dengan LP No 2228/IV/Yan 2.5/SPKT PMJ Tanggal 9 April 2020.

“Saya Raja Sapta Oktohari mengajak kalian untuk kalau sebelumnya menikmati bunga, ke depannya akan menikmati dividen,” ujar Raja Sapta Oktohari di depan ribuan orang untuk menarik masuk dana masyarakat, termasuk hadir disana Alwi seorang korban Raja Sapta Oktohari.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Alwi menaruh uangnya sejumlah Rp2 miliar ke Mahkota (OSO Sekuritas), karena perkataan dan ajakan Raja Sapta Oktohari, namun kenyataan berbanding terbalik dengan janji manis Raja Sapta Oktohari. Bukannya dapat bunga dan dividen, malah modal Alwi tidak kembali.

Menderita kerugian material, Alwi beserta Ahli Pidana, Anggota DPR RI, Perwira Kepolisian, OJK berbicara di Hotel Pullman atas undangan FK Communication, tentang bagaimana dirinya menjadi korban Raja Sapta Oktohari.

Baca Juga :  Alvin Lim Pertanyakan Kualitas dan Integritas Hakim PN Medan

Setelah kehadiran Alwi, tak menunggu lama, Raja Sapta Oktohari mengugat Rp200 miliar atas dugaan pencemaran nama baik kepada Alwi, LQ Indonesia Law Firm dan FK Communication selaku penyelenggara acara forum diskusi.

“Saya sangat kecewa bagaimana karakter seorang pejabat Pemerintahan Jokowi setelah uang saya dicuri Rp2 miliar malah berbalik memeras saya sebesar Rp200 miliar. Adakah keadilan di Negeri Jokowi ini?,” ucap Alwi.

Sementara itu, Advokat Alvin Lim, SH, MSc, CFP, CLA selaku Ketua Pengurus LQ Indonesia Law Firm dan salah satu pihak tergugat bersama korban Alwi dan FK Communication selaku penyelenggara acara forum diskusi menanggapi enteng.

“Oknum penjahat bejat selalu sama, ancaman pencemaran nama baik, sudah belasan laporan polisi dan gugatan, saya sama sekali ngak takut. Mau pemilik Partai, mau pejabat negara kek, selama oknum, saya akan terus vokal dan melawan,” tegas Alvin, Jumat (13/5/2022).

“Saya hanya takut pada Tuhan dan menjalankan tugas saya selaku lawyer, pembela masyarakat. Resiko nyawapun, saya siap,” sambung Advokat Alvin yang menerima kuasa dari ribuan masyarakat yang menjadi korban investasi bodong.

Baca Juga :  Jaksa Jovi Dipecat, Pakar Hukum: Oknum Jaksa Terima Suap dan Narkoba?

Lebih lanjut Alvin menjelaskan, ini kesempatan Presiden Jokowi membuktikan omongannya, apakah benar Jokowi Presiden masyarakat, ataukah hanya Presiden Boneka pihak tertentu.

Sekarang jaman masyarakat jadi korban investasi bodong, modus koperasi, properti, robot trading, kripto, akankah selaku pimpinan negara diam saja ataukah Pemerintah berani mencopot dan tangkap Raja Sapta Oktohari selaku terlapor penipuan dan pencucian uang masyarakat.

LQ Indonesia Law Firm membuka Posko Pengaduan Mahkota dan OSO Sekuritas ke 0817-489-0999 untuk segera melapor ke LQ Indonesia Law Firm. Manuver pemberian PT. Mahkota Rp2,5 juta adalah jebakan Betmen. Karena berniat untuk menghilangkan unsur pidana.

“Itu juga bisa di pidanakan lagi sebagai nentuk bujuk rayu dan tipu daya, karena kwitansi menulis catatan sepihak tidak sah sesuai hukum dan pemaksaan,” pungkas Alvin. (Sofyan)

Tonton Video lengkap kesaksian Alwi Korban Mahkota di gugat Rp200 Miliar di link berikut: https://youtu.be/0WJWRB1e9hA

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Berita Terbaru

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB

Foto: Heri Koswara & Sholihin

Seputar Bekasi

Jelang Pencoblosan, Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin Terus Meroket

Sabtu, 23 Nov 2024 - 20:37 WIB

Foto: Saat Petugas Kepolisian Melakukan Olah TKP di Lokasi Kejadian di Depan Gedung PWI Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Ini kata Terduga Pelaku Penganiaya Wartawan di Depan Gedung PWI Bekasi

Sabtu, 23 Nov 2024 - 14:49 WIB