BERITA BEKASI – Meski sering dikeluhkan, PLN Cabang Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, tampaknya tidak terlalu merespon dan berusaha untuk memperbaiki diri menyusul banyaknya protes masyarakat terkait sering padamnya listrik diwilayah tersebut.
Kepada Matafakta.com, salah seorang warga Kebalen, Arsil mengatakan, listrik diwilayahnya sering padam, terutama saat hujan, sehingga menambah kerepotan dan kekwatiran mengingat stok barang dagangannya mengandalkan freezer (box pendingin).
“Bukan cuma barang dangangan, freezer saya itu sudah 3 kali ganti compressor, termasuk kulkas dirumah udah berapa kali service, karena kaget listrik sering kali padam,” katanya, Rabu (23/3/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Akhirnya, sambung Arsil, terpaksa harus mengeluarkan biaya lagi dengan menambahkan alat atau stabilizer, sehingga bisa mengurangi kerusakan pada mesin box pendingin (freezer) yang menjadi andalannya sebagai pedagang pasar.
“Tapikan barang elektronik yang mengkonsumsi listrik dirumah bukan freezer aja, tv, kulkas computer atau leptop masa harus dipasangi alat semua satu-satu biar aman ya repot dong,” imbuhnya.
Hal senada juga diucapkan Dendi yang mengatakan, apakah komponen jaringan listriknya selemah itu terkena air hujan deras sedikit langsung mati, sehingga posisinya yang lagi WFH (Work From Home) pun ikut terganggu.
“Bukan barang elektronik aja yang pendek umur, pekerjaan kita dimassa pandemi sekarang inipun menjadi kerepotan, karena terlalu sering padam listrik dan kadang tidak sebentar,” tutupnya.
Begitu juga dengan Indra, warga yang tinggal di Perumahan VGH Kebalen menegaskan, PLN jangan hanya tegas saat masyarakat telat menunaikan kewajibannya membayar tagihan rekening bulanan listrik, tapi juga harus memikirkan keluhannya.
“Kalau PLN ya begitu cepat tanggap kalau mau memutus aliran listrik bagi masyarakat yang telat bayar, tapi kalau keluhan atau komplinan masyarakat lama nanggapinya,” sindir CEO PT. Ekspres Media Pratama ini.
Diungkapkannya, selama sering padamnya listrik diwilayahnya 3 ikan kesayangannya mati akibat kekurangan oksigen, sehingga terpaksa dirumahnya harus selalu menyediakan genset generator listrik untuk berjaga-jaga listrik padam terutama saat hujan.
“Itu baru peliharaan kesayangan. Kulkas dirumah belum setahun beli sudah service, termasuk TV memang PLN mikiri kerugian masyarakat. PLN tahunya cuma mikiri kerugiannya sendiri,” ucapnya.
Hal ini, tambah Indra, harus menjadi perhatian serius khususnya PLN Cabang Kebalen, karena berkaitan dengan kerugian masyarakat baik barang elektronik rumah maupun yang usahanya mengandalkan listrik.
“PLN jangan cuma mikiri kerugiannya sendiri dong pikiri juga kerugian masyarakat. Sampai genset saya siagakan coba kalau ikan kesayangan saya Arwana mati memang PLN mau ganti masalahnya kalau mati bisa sejam lebih bahkan pernah sampai 3 jam,” pungkasnya. (Hasrul)